Tuesday, October 16, 2007

Lebaran


Hiruk pikuk arus mudik seperti tidak berpengaruh pada kehidupan aku dan suamiku. Lebaran pertama kami sebagai suami istri ternyata harus kami lalui berdua saja di perantauan, jauh dari sanak saudara dan keluarga besar di tanah kelahiran. Sebabnya adalah karena suamiku mendapat giliran standby di kantor, ngejagain trafik lebarannya Telkomsel Siaga *trafik aja kok dijagain to, Masss... sampai nggak bisa mudik segala*.


Malam takbiran hampir kulalui seorang diri. Suami pulang jam sebelas malam. Waktu itu aku masih berkutat di dapur menyiapkan hidangan lebaran: nasi uduk, opor ayam, dan tumis udang paprika. Meskipun cuma berdua, aku pengen hari raya ini istimewa. Belanjanya mahal bo, karena terpaksa beli di supermarket *warung-warung sekitar rumah pada tutup semua hiks hiks*. Nggak apa-apa lah, cuma sekali setahun ini.


Di pagi Idul Fitri, kami berdua bangun kesiangan :)) Maklum tidurnya udah larut malam. Untung nggak telat shalat Id. Pas kami sampai di Masjid Al Hidayah, pas shalatnya akan dimulai :p Sepulang dari masjid, sungkeman cuma dilakoni berdua. Nggak ada ritual sungkem pada orang tua seperti tahun-tahun sebelumnya. Pun nggak ada tradisi silaturahim keliling ke tetangga seperti di kampung kami, mengingat di kanan-kiri rumah kami sekarang, tetangga nonmuslim lebih banyak dibanding yang muslim.


Malam Lebaran kedua akhirnya benar-benar kulalui seorang diri. Suamiku harus menginap di kantor. Yah, jadi istri harus qana’ah ya *menghibur diri, hehe*. Masih untung aku bisa berlebaran dengan suami tercinta. Alhamdulillah.


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, minal ’aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin atas semua kesalahan kami. Selamat berlebaran, selamat berlibur. Hati-hati di jalan bagi yang mudik :)

No comments:

Post a Comment