Friday, June 25, 2010

Skoliosis [2]: Penanganan

Penanganan Medis

Meskipun tidak harus dilakukan, skoliosis yang parah sebaiknya dioperasi, demikian menurut dr. Luthfi Gatam, SpOT. dr. Michael Cornish juga menegaskan bahwa operasi merupakan usaha terakhir. “Perawatan-perawatan lain harus dicoba terlebih dulu. Jika kondisinya terus memburuk hingga tahap sangat serius (membahayakan jiwa penderita), maka perlu dipertimbangkan untuk dioperasi,” tutur dr. Michael.

dr. Luthfi Gatam, SpOT. mengatakan, jika baru pada tahap 20 derajat (disebut Cobb angle), hanya akan dilakukan observasi saja. Tahap 20 sampai 40 derajat dianjurkan mengenakan brace, sedangkan lebih dari 40 derajat perlu dilakukan operasi. Namun, operasi tulang punggung kemungkinan besar menimbulkan rasa takut pada pasien semua usia. Apalagi bila dikatakan bahwa penyembuhannya perlu 5-7 hari, sedangkan reda rasa sakit pasca operasi membutuhkan waktu lebih lama lagi. Masih ditambah dengan adanya bekas operasi berupa bekas luka yang memanjang.

Penanganan Lain

Menurut penelitian para ahli sejauh ini, selain penanganan medis, penanganan lain seperti stimulasi elektrik, manipulasi chiropractic, dan terapi fisik cukup efektif. Seorang skolioser bernama Prita tetap menjalani terapi chiropractic dan latihan tertentu yang diberikan oleh chiropractor-nya, meski keadaannya telah membaik. “Agar skoliosis saya tidak bertambah parah,” ujarnya. Skolioser lain bernama Astrid merasakan kemajuan yang sangat nyata setelah mengikuti paket perawatan sejak dini di klinik chiropractic. Sementara Ade Rose mengikuti latihan yoga. “Setiap hari saya melakukan yoga, ibarat minum obat,” kata ibu satu anak ini. Dengan dipandu Ann Baros, seorang master yoga Iyengar, gerakan-gerakan yoga yang dilakukan Ade semakin tepat. “Kini kondisi saya sudah stabil, normal.” Olah tubuh dengan gerakan tertentu yang sesuai kemampuan fisik, bisa membuat kondisi tubuh penderita lebih nyaman.

Berikut ini beberapa penanganan skoliosis yang melibatkan olah tubuh.

Chiropractic

Seorang chiropractor percaya bahwa tubuh memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Penanganan yang dilakukan chiropractor bersifat memberdayakan tubuh agar kembali memiliki mekanisme dan sistem tubuh yang baik. Demikian pendapat dr. Tinah Tan.

Menghadapi pasien skoliosis, chiropractor akan melakukan pemeriksaan dengan mempelajari postur tubuh pasien (examine posture), mengamati pergerakan tubuh (motion palpation), dan memeriksa ototnya (static palpation). Pasien diminta membuat foto X-ray untuk memastikan kondisi kurva tulang belakangnya. Jika ditemukan adanya masalah, akan dilakukan koreksi (adjustment) dan terapi, atau perawatan (treatment). Pasien juga diminta melakukan latihan tertentu (exercise) dan olahraga yang disarankan.

Olahraga yang disarankan untuk pasien skoliosis antara lain berenang gaya bebas, jogging, yoga, pilates, dan taichi. “Yang penting teknik dari olah tubuh yang dilakukan harus benar,” ujar dr. Tinah Tan.

Yoga

Gerakan yoga untuk pasien skoliosis ditujukan untuk mengoreksi dengan cara menarik dan mengarahkan tulang belakang secara tepat, ke depan, samping kiri, dan samping kanan. Demikian menurut Ann Barros, guru yoga asal Santa Cruz, Amerika Serikat, yang sejak kecil menderita skoliosis bawaan. Lebih dari 30 tahun ia mengajar yoga Iyengar. Gerakan ditujukan untuk menarik dan mengembalikan tulang belakang pada posisinya yang alami. “Bukan lurus melainkan ada lengkungannya,” ujarnya.

Jadi, dalam menentukan terapi pasien skoliosis, Ann Barros tidak bisa menerapkan sembarang gerakan yoga, tetapi harus mengobservasi pasien terlebih dulu dengan melihat hasil X-ray untuk mengetahui derajat keparahannya. “Ada kalanya saya harus membahasnya dengan seorang ahli tulang belakang,” tutur Ann yang awal Agustus lalu datang ke Jakarta atas undangan Jakarta Do Yoga.

Dalam memandu gerakan pun Ann tidak memaksa, karena semua gerakan merupakan bagian dari observasi. Dari keterbatasan gerak yang dilakukan pasien, sedikit demi sedikit Ann bisa menentukan ketepatan gerak serta alat bantu terapi bagi pasien.

Menurut Elise B. Miller, ahli yoga, dalam tulisannya di situs Yoga for Teens with Scoliosis, latihan gerakan yoga (asana) ditujukan untuk memperbaiki postur dan meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot, dengan cara menarik dan memperkuat otot-otot yang menunjang tulang belakang. Posisi Adho Mukha Svanasana dan Urdhva Mukha Svanasana baik untuk membentuk dan memperbaiki lengkungan dan rotasi tulang belakang. Sedangkan Bharadvajasana untuk memperkuat kaki sebagai penyangga tulang belakang.

Pilates

Ada enam prinsip dalam pilates yang efektif membantu penderita skoliosis, yaitu concentration, control, centering, precision, flow of movement, dan correct breathing technique. Demikian tutur Nancy Wuisan dari Pilates Bodymotion, Bimasena Club, The Dharmawangsa Jakarta.

Concentration artinya setiap gerakan dan hitungan dalam pilates harus dilakukan dengan penuh konsentrasi. Control artinya setiap gerakan harus terkontrol oleh pikiran, jadi bukan pikiran yang dikontrol oleh tubuh. Centering artinya perhatian harus terpusat pada tujuan berlatih pilates, misalnya tujuannya untuk meringankan skoliosis. Precision, setiap gerakan harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat, misalnya kalau harus mengangkat kaki setinggi 90 derajat ya harus tepat 90 derajat. Flow of movement berarti gerakan yang dilakukan harus urut dan berkesinambungan, menggunakan napas yang benar yaitu pernapasan perut. Pernapasan perut dapat mendorong tulang belakang bersama otot-ototnya kembali berfungsi secara seimbang.

“Dengan gabungan dari enam prinsip dasar tersebut, tulang akan membantu mengoreksi skoliosis,” tutur Nancy. Postur tubuh dan pernapasan yang benar, otot yang elastis, akan membuat organ tubuh termasuk tulang belakang kembali berfungsi dengan baik. “Pilates dengan bantuan alat-alat berusaha menyeimbangkan otot-otot, melenturkan otot yang meregang, dan membuat persendian menjadi lebih sehat. Latihan diberikan setahap demi setahap sesuai kemampuan pasien, karena tidak semua gerakan cocok untuk semua pasien skoliosis. Dari gerakan-gerakan awal, bisa diketahui tingkat keparahan pasien. Dengan demikian dirancanglah sebuah program untuk mengatasi masalah yang dideritanya.”

Meskipun kini banyak beredar buku dan VCD tentang pilates, namun Nancy Wuisan tidak menganjurkan penderita belajar sendiri. “Setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda. Pilates yang dicontohkan dalam buku dan VCD sifatnya umum. Untuk menghindari cedera atau semakin parahnya skoliosis, sebaiknya latihan dilakukan di bawah pengawasan ahlinya,” tutur Nancy.

Kesimpulan

Secara garis besar, seperti yang aku baca di blog dr. Rahyussalim, SpOT., terapi skoliosis ini terdiri atas 3 macam:
  1. Olah tubuh (berenang, yoga, pilates)
  2. Pemasangan brace
  3. Operasi

Tidak ada yang berani mengatakan bahwa berenang dapat memberikan dampak koreksi pada skoliosis, apalagi menyembuhkan skoliosis itu sendiri. Berenang diyakini hanya mampu memperlambat progresivitas skoliosis.

Sementara operasi merupakan jalan terakhir yang dilakukan setelah upaya olah tubuh tidak berhasil atau memang karena perlu dilakukan penanganan yang cepat, sebab derajat kemiringannya sangat besar dan dapat membahayakan organ-organ tubuh lainnya, misalnya jantung atau paru-paru.

Yang perlu diingat, langkah penting yang harus disadari adalah mengetahui detil skoliosis itu sendiri sebelum melakukan apapun tindakan pengobatannya. Dan untuk mengetahui ini tentunya harus pada orang yang mengerti, konsern, dan ahli, karena setiap kasus skoliosis adalah unik dan berbeda antara satu skolioser dengan yang lainnya.

Sumber:

21 comments:

  1. Mba yustika.. Terimakasih atas infonyaa..
    Salam kenal, aq Wenda, skolioser dari lampung, sekarang aq lg pake brace.. Kebetulan di tempat ku ga ada seperti yoga,pilates dan lainnya, sedikit kecewa sii..
    Oya, semoga kita bisa saling silaturahmi.. Terimakasih mbaaa

    ReplyDelete
  2. hai, wenda. salam kenal ya.
    gpp ga ada yoga dan pilates, masih bisa berenang kan.
    tetap semangat ya :)

    ReplyDelete
  3. Salam kenal teh yustika, saya skolioser dari bandung :)
    Teh selama ini saya belum pernah mengobati sakit saya ini karena saya tidak tau dimana tempat pilates yg khusus untuk skoliosis, barang kali teteh tau tolong info nya ya teh, terimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai, nuy. salam kenal juga. hampir semua tempat pilates menyediakan sesi privat untuk skolioser. kenapa harus privat? karena kondisi tiap skolioser itu unik, jadi latihannya bersifat customized untuk masing-masing skolioser, sehingga dapat diarahkan untuk mencapai target/hasil tertentu, tergantung pada kondisi skolinya.

      nah, masalahnya.. sesi privat ini ga murah, sekitar 300-400 ribu sekali datang. karena kita punya privilege disupervisi secara personal, jadi terpantau banget latihan maupun hasilnya.

      ada beberapa tempat pilates yang saya tau. kalau mau info, japri ke e-mail aja yaa..

      Delete
    2. Boleh tau tempat yoga n pilates di daerah jakarta, tolong kirim ke email aku yaaa megy_lesiana@yahoo.co.id

      Btw makasi bgt infonya, aku scolioser

      Delete
  4. Mbak.. saya mohon dikirimkan alamat Klub Yoga Scoliasis di Bandung. Terima kasih Sebelumnya

    ReplyDelete
  5. To Mas Pepi Permadi:
    Saya kurang tau Klub Yoga Scoliosis di Bandung, mohon maaf.

    To Megy:
    Sudah aku kirim ke e-mail ya.

    ReplyDelete
  6. Mbak Yustika, sy sedang mencari tempat pilates untuk terapi skoliosis anak saya umur 13th di Bandung. Terimakasih sebelumnya ya mbak ,,,dan tolong kirimkan ke email saya di : ie_lan@yahoo.co.id.

    ReplyDelete
  7. To Mbak Monika:
    Sudah saya kirim ke e-mail ya.

    ReplyDelete
  8. Mba, saya skolioser dari bandunng. Boleh diinfo pilates privat seperti yg diminta mba megi? Kalau boleh, minta tolong di email ke okkysri@gmail.com terima kasih ya

    ReplyDelete
  9. Eh maksudnya kaya mba nur hardiyanti hehe

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. Mba Yustika, saya skolioser dari Bandung. Saya pun sedang mencari tempat privat yoga atau pilates khusus skoliosis di Bandung, jika mba mengetahui dan berkenan, saya membutuhkan informasi tersebut. Saya tunggu ya mba informasi nya di email kania_dwilestari@yahoo.com. Terimakasih mba :)

    ReplyDelete
  12. Halo mba yustika. Mau tanya, kira" ada ga tempat yoga di Jakarta? Dan itu lokasinya dimana ya?
    Terima kasih

    ReplyDelete
  13. Mba saya juga mau di emailkan tempat terapi atau pilates/yoga untuk penderita skoliosis trimakasih sebelumnya ini email saya tazkiyatifa@gmail.com

    ReplyDelete
  14. Hallo mb salam kenal,
    boleh saya juga minta alamat tempat pilates untuk scoliosis di bandung. minta tolong di kirim ke email hidaz_niez@yahoo.com .terimaksih mba

    ReplyDelete
  15. Mbak boleh minta private pilates,bisa diemail ke neng_ucy@yahoo.com

    ReplyDelete
  16. Salam kenal Mba Yustika,
    Anak saya umur 11thn baru terdeteksi skoliosis, kalau yoga atau pilates skoliosis di Bogor ada. Please email ke bem889@yahoo.com
    Terima kasih

    ReplyDelete
  17. Hi Mba Yustika, mohon info untuk tempat yoga n pilates di Jakarta atau Tangerang ya, tolong diemail ke : littleling80@yahoo.com
    Makasih sebelumnya

    ReplyDelete
  18. mbak boleh minta alamat yoga$pilates ngk dibandung, boleh dikirim ke rezha.aprilda@gmail.com

    Thankyou mbak.

    ReplyDelete
  19. Boleh tau tempat yoga n pilates di daerah jakarta, tolong kirim ke email aku yaaa fheea@yahoo.com terima kasih

    ReplyDelete