Friday, April 11, 2008

Romantis

Bagi kebanyakan pengantin yang usia pernikahannya belum dua tahun, romantis itu wajar. Aku selalu salut dengan pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah dan masih saja romantis.

Pak Armein, seorang dosen yang kukagumi --meskipun beliau cuma mengajarku satu mata kuliah-- baru-baru ini menulis di blog tentang keromantisannya dengan istrinya. Beliau kukagumi karena selalu menanamkan nilai-nilai kepada anak didiknya sehingga membuatku merasa mendapatkan ”sesuatu” yang lebih selain materi kuliah --yang sebenarnya tidak kusukai dan tidak kukuasai. Beliau sudah menikah selama 20 tahun, dan tetap saja romantis. Simak dua tulisan yang beliau tulis berikut ini.

Date During Working Hour

April 4, 2008

Kamis kemarin saya harus membuat decision. Ada dua undangan pada jam 10:00-12:00. Mana yang mau dipilih .Satu dari tim akreditasi, dipimpin pak Dwi. Satu lagi dari Ina, ingin ngobrol sambil makan. Setelah saya timbang-timbang, saya minta maaf pada pak Dwi. Saya pilih date dengan Ina.

Saya parkir di Bank BNI Tamansari, dan bertemu Ina untuk urusan buku tabungan dan ATM. Kemudian kami berdua naik sepeda motor. Pergi makan mie pangsit di You, dekat RS Borromeous.

Saya tidak banyak bicara. Menikmati wajahnya yang cantik. Bersyukur menang persaingan merebut hatinya. Bersyukur I have spent 20 years of my life with this so precious beautiful lady. Sharing all ups and downs.

Saya sangat sibuk. Jam 6 pagi sudah berangkat dari rumah. Tadi malam saja pulang hampir jam 10 malam, karena ada persiapan disertasi dua mahasiswa S3 saya. Baru belakangan ini saya mulai menolak banyak permintaan rapat sana sini.

I spent too much time in ITB. Bukannya mengeluh, karena saya senang sekali berada di kampus. Di rumah pun Ina sibuk dengan empat anak.

Jadi, sekali-sekali boleh ya saya bolos dari kerja selama satu jam untuk menemui dan makan bakso dengan ibu dari anak-anak saya. I can have her for my self.

Ini satu lagi tulisan beliau.

Kata-Kata Cinta

April 9, 2008

Kata-kata cinta sering dibayangkan yang elegan, romantis, kadang-kadang bombastis. Diucapkan di taman bunga, di meja berlilin candle light, atau di pinggir pantai. Tapi tidak ada yang mengalahkan yang saya dengar tadi malam menjelang tidur.

Seperti biasa sebelum terlelap, Ina dan saya ngobrol macam-macam tentang hari ini, tentang anak-anak, tentang rencana besok, tentang cerita lucu. Muka kita sudah kucel, ngantuk, dan siap terlelap.

Tiba-tiba dari balik bantal Ina menatap saya dan bilang, “I want to grow old with you…”

Saya tertawa sebentar, celingak celinguk supaya nggak kelihatan mata saya yang mendadak memerah, kemudian dengan suara parau cuma mampu bilang “Saya juga…”

I carried those words in my dreams last night, I am today, and I will in days to come….

Sebentar lagi aku dan suami akan merayakan 1st anniversary. Terlepas dari seperti apa bentuk perayaannya, yang jelas kami sudah hampir setahun berumah tangga. Alhamdulillah. Benar-benar tak terasa. Betapa inginnya kelak bila anak-anak sudah besar, aku akan mengenang hari-hari yang telah lalu dengan tersenyum. Dan tentu saja... masih bisa saling menjaga keromantisan dengan suami, seperti Pak Armein dan istrinya.

No comments:

Post a Comment