Wednesday, April 09, 2008

Perbincangan Dengan si Kecil

Sore itu, selepas kerja, aku berbaring di kasur untuk meluruskan punggung yang akhir-akhir ini sering sakit. Si kecil di dalam perut menendang-nendang terus.

Aku: ”Kenapa, Nak? Mau matur apa?”

(Si kecil masih menendang-nendang.)

Aku: ”Kangen sama Ayah ya, Nak? Bunda juga kangen. Kita telepon Ayah yuk.”

(Aku beranjak mengambil HP dan menelepon suamiku.)

Suamiku: ”Ada apa, Yang?”

Aku: ”Anakmu kangen nih. Dari tadi nendang-nendang terus. Bundanya juga kangen. Pengen ngobrol sama anakmu nggak?”

Suamiku: ”Boleh deh.”

(Kudekatkan HP ke arah perut. Samar-samar di ujung sana kudengar suamiku mengajak ngobrol si kecil. Selintas kutangkap potongan kalimat ”... kangen ya?”. Sementara itu, si kecil masih menendang-nendang.)

Aku: ”Udah belum, Yang?”

Suamiku: ”Udah. Aku baru mau pulang kantor nih. Nanti aku telepon lagi ya.”

Aku: ”Oke deh.”

Suamiku: ”I love you, Yang.”

Aku: ”I love you too.”

Suamiku: ”Assalamu’alaikum.”

Aku: ”Walaikumsalam.”

1 comment: