Sore itu, selepas kerja, aku berbaring di kasur untuk meluruskan punggung yang akhir-akhir ini sering sakit. Si kecil di dalam perut menendang-nendang terus.
Aku: ”Kenapa, Nak? Mau matur apa?”
(Si kecil masih menendang-nendang.)
Aku: ”Kangen sama Ayah ya, Nak? Bunda juga kangen. Kita telepon Ayah yuk.”
(Aku beranjak mengambil HP dan menelepon suamiku.)
Suamiku: ”Ada apa, Yang?”
Aku: ”Anakmu kangen nih. Dari tadi nendang-nendang terus. Bundanya juga kangen. Pengen ngobrol sama anakmu nggak?”
Suamiku: ”Boleh deh.”
(Kudekatkan HP ke arah perut. Samar-samar di ujung sana kudengar suamiku mengajak ngobrol si kecil. Selintas kutangkap potongan kalimat ”... kangen ya?”. Sementara itu, si kecil masih menendang-nendang.)
Aku: ”Udah belum, Yang?”
Suamiku: ”Udah. Aku baru mau pulang kantor nih. Nanti aku telepon lagi ya.”
Aku: ”Oke deh.”
Suamiku: ”I love you, Yang.”
Aku: ”I love you too.”
Suamiku: ”Assalamu’alaikum.”
Aku: ”Walaikumsalam.”
halo..
ReplyDeleteini tante..:)
sampe ketemu ya :)