Akhirnya, setelah berbulan-bulan berhenti senam, aku memulai lagi program senamku. Setiap Jumat di kantor memang ada senam, tapi cuma setengah jam. Kurang ah. Sekarang ini kan aku pengen lebih langsing, secara habis melahirkan ini beratku jadi 52 kg.
Jadilah aku berburu studio senam, mengingat Bulova, studio senamku dulu, lagi direnovasi dan entah kapan buka lagi. Sebenarnya di Sabuga juga ada, tapi kudengar di situ bukan studio khusus wanita dan kadang-kadang instrukturnya malah laki-laki. Kan enggak bebas ya kalau gitu. Alhamdulillah akhirnya ketemu studio senam Lohita di Dago.
Pertama kali ikut senam di Lohita, tanpa sadar aku langsung membanding-bandingkan dengan Bulova. Lohita ini lebih luas, tapi pesertanya juga jauh lebih banyak, jadi kesannya berjubel gitu. Hmm, sebenarnya nggak terlalu suka kalo berjubel gini. Mau gerakan menyamping jadi bentur sana sini. Trus gerakannya juga lebih heboh, jadi habis senam rasanya capek banget (atau karena aku baru saja mulai lagi ya???).
Sebenarnya semua senam aerobik itu tergantung instrukturnya. Ada orang yang cocok-cocokan sama instruktur atau suka sama instruktur tertentu. Kalau aku sih nggak pengen kayak gitu. Sebisa mungkin semua instruktur dicoba. Makin banyak instruktur, makin bervariasi gerakannya kan. Lagipula semua instruktur sama aja kok, sama-sama senam aerobik ini. Nah, di Lohita ini instrukturnya cuma Teh Dyan. Dibantu sama dua asistennya sih, tapi tetep aja instruktur utama kan Teh Dyan. Jadi gerakannya ya hampir gitu-gitu aja. Rada monoton.
Untuk saat ini, aku harus puas dengan Lohita. Tapi nggak apa-apa lah, yang penting tetep senam aerobik. Yang penting keringetan. Yang penting bugar dan sehat. Dan yang lebih penting lagiiiii... jadi makin langsing hehehehe.
Jadilah aku berburu studio senam, mengingat Bulova, studio senamku dulu, lagi direnovasi dan entah kapan buka lagi. Sebenarnya di Sabuga juga ada, tapi kudengar di situ bukan studio khusus wanita dan kadang-kadang instrukturnya malah laki-laki. Kan enggak bebas ya kalau gitu. Alhamdulillah akhirnya ketemu studio senam Lohita di Dago.
Pertama kali ikut senam di Lohita, tanpa sadar aku langsung membanding-bandingkan dengan Bulova. Lohita ini lebih luas, tapi pesertanya juga jauh lebih banyak, jadi kesannya berjubel gitu. Hmm, sebenarnya nggak terlalu suka kalo berjubel gini. Mau gerakan menyamping jadi bentur sana sini. Trus gerakannya juga lebih heboh, jadi habis senam rasanya capek banget (atau karena aku baru saja mulai lagi ya???).
Sebenarnya semua senam aerobik itu tergantung instrukturnya. Ada orang yang cocok-cocokan sama instruktur atau suka sama instruktur tertentu. Kalau aku sih nggak pengen kayak gitu. Sebisa mungkin semua instruktur dicoba. Makin banyak instruktur, makin bervariasi gerakannya kan. Lagipula semua instruktur sama aja kok, sama-sama senam aerobik ini. Nah, di Lohita ini instrukturnya cuma Teh Dyan. Dibantu sama dua asistennya sih, tapi tetep aja instruktur utama kan Teh Dyan. Jadi gerakannya ya hampir gitu-gitu aja. Rada monoton.
Untuk saat ini, aku harus puas dengan Lohita. Tapi nggak apa-apa lah, yang penting tetep senam aerobik. Yang penting keringetan. Yang penting bugar dan sehat. Dan yang lebih penting lagiiiii... jadi makin langsing hehehehe.
Klo senam di lohita bayar berapaan ya?
ReplyDeletedi lohita sekarang per datang bayar 12 ribu. jadi member tentu lebih murah, hanya 55 ribu sebulan untuk 2x senam per minggu. kalo ga salah 60 ribu sebulan yang 3x per minggu.
ReplyDelete