Dalam dunia kerjaku di kantor, selain kegiatan rutin yang menjadi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) sehari-hari, aku juga terlibat dalam kegiatan dua tim pelaksana—yaitu Tim Web dan Tim Inventaris Barang Milik Negara—serta kepanitiaan Seminar Nasional 2009.
Selama ini, rekan kerja maupun rekan tim mayoritas adalah anak-anak muda yang sebaya denganku. Oleh karena itu, aku sangat terbiasa dengan gaya dan dunia yang hampir sama. Pertama kali ikut serta dalam rapat Tim Inventaris Barang Milik Negara, aku kaget juga. Ternyata sebagian besar anggota yang lain sudah jauh lebih senior. Olala!
Masalah senioritas seharusnya bukan masalah besar. Tapi tetap saja, hal itu menyisakan banyak kecanggungan buatku. Yah, bayangkan bila selama ini kerap beradu diskusi dengan teman yang seumuran, kini tiba-tiba berhadapan dengan bapak-bapak dan ibu-ibu yang seumur papi-mamiku. Bagaimana tidak kaget, adaptasinya harus seperti apa, coba. Cara kerjanya berbeda, cara berpikirnya berbeda, bahkan guyonannya pun berbeda. Fiuhh...
Sebenarnya aku tahu, cepat atau lambat aku pasti akan berurusan dengan para senior juga. Cuma kok ya masih terkaget-kaget saja. Ada selintas pikiran negatif, bahwa bekerja dalam tim ini tidak akan senyaman seperti di tim lain yang sudah-sudah. Huh, lagi-lagi masalah comfort zone yah. Masalah klasik.
So, positive thinking sajalah. Jalani dengan sebaik-baiknya. Have fun saja, barangkali ini malah kesempatan baik untuk menggali ilmu dari para senior itu. Ayo Yustika, semangatttt!!!
Selama ini, rekan kerja maupun rekan tim mayoritas adalah anak-anak muda yang sebaya denganku. Oleh karena itu, aku sangat terbiasa dengan gaya dan dunia yang hampir sama. Pertama kali ikut serta dalam rapat Tim Inventaris Barang Milik Negara, aku kaget juga. Ternyata sebagian besar anggota yang lain sudah jauh lebih senior. Olala!
Masalah senioritas seharusnya bukan masalah besar. Tapi tetap saja, hal itu menyisakan banyak kecanggungan buatku. Yah, bayangkan bila selama ini kerap beradu diskusi dengan teman yang seumuran, kini tiba-tiba berhadapan dengan bapak-bapak dan ibu-ibu yang seumur papi-mamiku. Bagaimana tidak kaget, adaptasinya harus seperti apa, coba. Cara kerjanya berbeda, cara berpikirnya berbeda, bahkan guyonannya pun berbeda. Fiuhh...
Sebenarnya aku tahu, cepat atau lambat aku pasti akan berurusan dengan para senior juga. Cuma kok ya masih terkaget-kaget saja. Ada selintas pikiran negatif, bahwa bekerja dalam tim ini tidak akan senyaman seperti di tim lain yang sudah-sudah. Huh, lagi-lagi masalah comfort zone yah. Masalah klasik.
So, positive thinking sajalah. Jalani dengan sebaik-baiknya. Have fun saja, barangkali ini malah kesempatan baik untuk menggali ilmu dari para senior itu. Ayo Yustika, semangatttt!!!
No comments:
Post a Comment