Mas Catur pergi lagi. Pertengahan minggu ini sampai weekend, dia harus ke Makassar. Setelah pulang dari Makassar hari Sabtu, Minggu pagi kembali ke bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Bangkok, Thailand. Di Bangkok dia ikut training selama seminggu. Huhuhu... ditinggal-tinggal terus. Tapi aku udah nitip oleh-oleh gantungan kunci sama makanan Thailand. Durian Bangkok juga boleh, hehehehe... [Eh, nggak boleh bawa durian dalam pesawat ya?]
Beberapa hari lalu aku udah daftar jadi member Voucher Key. Sampai sekarang belum aktivasi. Kalau bisa secepatnya deh. Moga bisnis ini jadi keberkahan, itung-itung nabung buat nikah. Kalau ngeliat Febri atau Randu yang udah beli BMW, jadi mupeng juga sih. Nggak tahu kali ini bakal berhasil atau enggak. Cayo cayo...
Lalu soal TA gimana? Hmmm, kemarin habis ketemu dosen. Satu masalah udah terpecahkan, tentang gimana ngukur performansi sistem yang aku buat secara keseluruhan. Aku bilang aja, ”Ya pake parameter voice blocking probability sama average packet delay, Pak!” Tapi si bapak masih belum puas dengan satu hal, tentang λGSM dan λGPRS. Sekarang aku lagi bingung berat sambil ngubek-ngubek literatur. Allah, please help me.
Belakangan ini berat badanku makin turun. Lumayan, udah berkurang 9,5 kg sejak aku mulai program pengurangan berat badan. Caranya enggak susah-susah amat kok. Pertama, menghindari nasi, karena kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak! Kedua, makan ala food combining. Caranya: memadukan sayuran dengan protein atau sayuran dengan karbohidrat, asal jangan karbohidrat dengan protein hewani => ini bikin kerja alat pencernaan jadi berat, kalau udah berat jadi enggak maksimal, kalau enggak maksimal maka tidak bisa membakar lemak dengan maksimal pula. Ketiga, makan malam sebelum pukul 6 petang, supaya waktu makan tidak terlalu dekat dengan jam tidur. Kalaupun baru sempat makan setelah pukul 8-9 malam, biasanya aku memilih untuk tidak makan. Cukup minum susu high calcium low fat. Keempat, rutin berolahraga. Aku ikut senam aerobik 2-3 kali seminggu. Di situ udah satu paket juga sama body language. Lumayan berkeringat lah pokoknya. Programku ini tidak terlalu menyiksa. Aku masih bisa makan makanan enak alias tidak ada pantangan makanan. Juga masih bisa ngemil-ngemil sedikit. Sekarang kalau aku pergi ke kampus, teman-teman pada bilang, ”Yustika makin kurus ya.” Akupun cengar-cengir.
Beberapa hari lalu aku udah daftar jadi member Voucher Key. Sampai sekarang belum aktivasi. Kalau bisa secepatnya deh. Moga bisnis ini jadi keberkahan, itung-itung nabung buat nikah. Kalau ngeliat Febri atau Randu yang udah beli BMW, jadi mupeng juga sih. Nggak tahu kali ini bakal berhasil atau enggak. Cayo cayo...
Lalu soal TA gimana? Hmmm, kemarin habis ketemu dosen. Satu masalah udah terpecahkan, tentang gimana ngukur performansi sistem yang aku buat secara keseluruhan. Aku bilang aja, ”Ya pake parameter voice blocking probability sama average packet delay, Pak!” Tapi si bapak masih belum puas dengan satu hal, tentang λGSM dan λGPRS. Sekarang aku lagi bingung berat sambil ngubek-ngubek literatur. Allah, please help me.
Belakangan ini berat badanku makin turun. Lumayan, udah berkurang 9,5 kg sejak aku mulai program pengurangan berat badan. Caranya enggak susah-susah amat kok. Pertama, menghindari nasi, karena kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak! Kedua, makan ala food combining. Caranya: memadukan sayuran dengan protein atau sayuran dengan karbohidrat, asal jangan karbohidrat dengan protein hewani => ini bikin kerja alat pencernaan jadi berat, kalau udah berat jadi enggak maksimal, kalau enggak maksimal maka tidak bisa membakar lemak dengan maksimal pula. Ketiga, makan malam sebelum pukul 6 petang, supaya waktu makan tidak terlalu dekat dengan jam tidur. Kalaupun baru sempat makan setelah pukul 8-9 malam, biasanya aku memilih untuk tidak makan. Cukup minum susu high calcium low fat. Keempat, rutin berolahraga. Aku ikut senam aerobik 2-3 kali seminggu. Di situ udah satu paket juga sama body language. Lumayan berkeringat lah pokoknya. Programku ini tidak terlalu menyiksa. Aku masih bisa makan makanan enak alias tidak ada pantangan makanan. Juga masih bisa ngemil-ngemil sedikit. Sekarang kalau aku pergi ke kampus, teman-teman pada bilang, ”Yustika makin kurus ya.” Akupun cengar-cengir.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletewah, enak ya mbak punya suami sering ke luar negeri? knp gak ikut waktu ke Thailand? biarpun gak ikut, tetep dapat oleh2nya kan?
ReplyDelete