Setahun belakangan ini, saya belajar banyak tentang menghargai perbedaan. Selama beberapa tahun sebelumnya, saya rasa saya begitu childish menyikapi perbedaan. Pola pikir yang homogen dan cara pandang yang sempit menjadi sudut pandang saya dalam memandang berbagai hal. Hal-hal yang tidak sesuai dengan pendapat saya, langsung saya tuding salah dan saya tolak mentah-mentah.
Sejak bergabung dengan sebuah komunitas setahun silam, saya merasa lebih dewasa dalam memandang perbedaan. Saya bongkar habis-habisan pola pikir yang homogen dan cara pandang yang sempit itu. Saya belajar dari karakter mereka yang heterogen, bahwa perbedaan seharusnya tidak menjadi masalah besar. Saya banyak bertanya, berdiskusi, mendengar, dan membaca. Kunci menghargai perbedaan ternyata sederhana saja: open minded dan tidak menghakimi. Dengan dua hal itu saja, kita mampu memandang berbagai hal dengan cara yang berbeda. Akibatnya, kita lebih mudah berempati dan memahami orang lain. Kita tidak akan merasa paling benar. Kita akan merasa nyaman berada di mana saja tanpa merasa tidak aman terhadap konfrontasi yang berlebihan. Wacana berpikir kita pun menjadi lebih luas. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga.
Sayangnya, saya masih sering bertemu dengan orang-orang yang kurang dewasa dalam menyikapi perbedaan. Mereka senantiasa menghakimi dan tidak mau berusaha memahami orang lain dengan cara pandang yang berbeda. Betapa membosankan dan menyebalkannya bertemu dengan orang-orang seperti ini. Mungkin mereka terlalu lama berkubang dalam sebuah komunitas homogen yang menjunjung tinggi keseragaman...
(Wake up, Guys! Get real! Nggak usah hidup di dunia kalo nggak mau ketemu sama yang namanya perbedaan.)
Sejak bergabung dengan sebuah komunitas setahun silam, saya merasa lebih dewasa dalam memandang perbedaan. Saya bongkar habis-habisan pola pikir yang homogen dan cara pandang yang sempit itu. Saya belajar dari karakter mereka yang heterogen, bahwa perbedaan seharusnya tidak menjadi masalah besar. Saya banyak bertanya, berdiskusi, mendengar, dan membaca. Kunci menghargai perbedaan ternyata sederhana saja: open minded dan tidak menghakimi. Dengan dua hal itu saja, kita mampu memandang berbagai hal dengan cara yang berbeda. Akibatnya, kita lebih mudah berempati dan memahami orang lain. Kita tidak akan merasa paling benar. Kita akan merasa nyaman berada di mana saja tanpa merasa tidak aman terhadap konfrontasi yang berlebihan. Wacana berpikir kita pun menjadi lebih luas. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga.
Sayangnya, saya masih sering bertemu dengan orang-orang yang kurang dewasa dalam menyikapi perbedaan. Mereka senantiasa menghakimi dan tidak mau berusaha memahami orang lain dengan cara pandang yang berbeda. Betapa membosankan dan menyebalkannya bertemu dengan orang-orang seperti ini. Mungkin mereka terlalu lama berkubang dalam sebuah komunitas homogen yang menjunjung tinggi keseragaman...
(Wake up, Guys! Get real! Nggak usah hidup di dunia kalo nggak mau ketemu sama yang namanya perbedaan.)
No comments:
Post a Comment