Buat yang akan menikah dan mempunyai keinginan untuk menikah, ada baiknya baca postingan di bawah ini. Sangat perlu untuk diketahui.
Emas putih BUKAN platina
Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi wanitanya (HR Turmuzi dengan sanad hasan shahih).
Karena postingan ini agak sedikit berbau kimia, maka kita buat perjanjian dulu ya. Nama logam yg diikuti dengan lambang kimianya berarti adalah logam murni. Nama logam yg tidak diikuti dengan lambang kimianya, berarti logam campuran.
Emas putih adalah campuran emas Au (yg berwarna kuning) dan logam lain yg berwarna putih seperti nikel Ni, perak Ag, palladium Pd, platinum Pt atau rhodium Rh. Adanya campuran logam2 putih ini akan mengubah warna emas dari kuning menjadi putih. Emas kuning adalah campuran antara emas Au, tembaga Cu dan seng Zn; sehingga warnanya kuning. Kadar emas dinyatakan dengan karat. 18 karat artinya 75% emas dan 25% logam lain.
Platina Pt adalah logam berwarna putih. Dalam perhiasan, satuan kemurnian platina dinyatakan dengan Pt900, Pt950 dan Pt1000. Pt900 artinya perhiasan tersebut mengandung platina 90% (900 from 1000). Umumnya yg digunakan dalam perhiasan adalah Pt900 dan Pt 950, meski ada juga Pt 1000 (platina murni). Platina 2 kali lebih berat daripada emas. Harga pergramnya 2-2,5 kali lebih mahal daripada emas. Jadi untuk desain yg sama (bentuknya sama) maka cincin platina akan lebih mahal 4-5 kali daripada emas. Oleh karena itu gelang atau kalung dari platina akan sangat jarang ditemui karena harganya sangat mahal.
Emas putih supaya warnanya cemerlang maka perlu disepuh (plating) dengan rhodium. Lama-lama plating-nya ini akan hilang sehingga emas putih perlu disepuh lagi dengan rhodium supaya warnanya cemerlang. Platina warnanya tidak akan pernah pudar.
Gambar disebelah kiri ini menunjukkan cincin dari emas putih yg disepuh rhodium (atas) dengan cincin dari platina. Sama kan warnanya. Sedang gambar di sebelah kanan menunjukkan cincin yg dibuat dari platina dan emas putih yg tidak disepuh. Warna putih adalah platina, sedang warna gelap itu adalah emas putih. Could you see the difference?
*gambar tidak bisa dilihat di sini (-yust)*
Cincin platina amat sangat jarang dijual di Indonesia karena tidak laku (harga terlalu mahal). Kalau tidak salah ada toko jewellery yg menjual cincin platina di Plaza Indonesia. Dan kalo tidak salah sih yg dijual ditoko itu juga cincin yg mahal2.
Lately... banyak orang mulai memilih cincin kawin dari emas putih untuk menghindari emas kuning. Banyak salah kaprah yg sudah tersebar luas di masyarakat bahwa emas putih adalah platina. Jadi memilih cincin kawin dari emas putih sbenernya juga sama saja artinya dengan menggunakan emas kuning (atau emas ungu... hehehehe ada lho di Jepang).
Jadi bagaimana? Perlukah memakai cincin kawin? Hmmm... cincin kawin itu sendiri kan sbenernya cuma budaya, tidak ada aturannya. Menurutku sih daripada menggunakan cincin kawin dari emas (ga peduli putih, kuning atau ungu) yang sudah jelas2 haram (bagi laki2), maka mendingan ga usah pake cincin kawin saja sekalian.
Tapi kadang ada juga laki2 yg pengin memakai cincin kawin. Alasannya sih macem2 tergantung orang. Mungkin dia terlalu banyak fans dan capek menghadapi fans2nya hihihi. Atau dia pengin pake cincin kawin biar tiap kali mau selingkuh dia ingat kalo udah ada istri di rumah hihihi.
Na... untuk kasus2 yg seperti ini, maka cincin kawin apa yang harus dipilih untuk laki2? (emas apapun warnanya udah tereliminasi dengan sempurna). Kalau memang punya rejeki lebih.. bolehlah pake cincin kawin platina. Tapi untuk membeli cincin kawin platina yg murah, sepertinya harus ke luar negeri. Yang dijual di indonesia kan yang mahal2. Mungkin harganya 10-15 juta per pasang. Di jepang, simple ring (no diamond) dari Pt900 paling murah (3 gram) bisa dibeli dengan 2 juta rupiah. Di Indonesia 2 juta rupiah tu baru bisa beli cincin emas putih dengan berlian kecil.
Karena untuk membeli cincin platina yang murah tu harus ke luar negeri, mungkin bisa juga pake alternatif lain. Misalnya cincin kawin dari sterling silver (atau silver 925, 92.5% silver dan 7.5% tembaga), titanium, stainless steel atau Pt50 (campuran platina 5% dengan silver). Titanium adalah logam yg lebih ringan dari emas dan juga lebih murah. Oleh karena itu memakai cincin titanium bagi beberapa orang lebih terkesan seperti maen2, atau dengan kata lain tidak cocok untuk cincin kawin. Dua yg terakhir ini aku ga tahu udah dijual di Indonesia apa belum. Kalo di Jepang sih sudah banyak dijual cincin pair yg dari stainless steel atau Pt500.
In summary, my wedding ring recommendation for moslem man are:
1) ga sah pake cincin kawin
kalo tetep pengin pake, maka:
2) cincin kawin platina (only if km bisa nyari cincin platina yg murah.... titip teman yg lagi di luar negeri hehehe)
3) cincin kawin sterling silver (tapi rajin disepuh ya...)
4) cincin kawin Pt50 (ni sama aja kek sterling silver sih... cuma yg 5% tu udah jelas platina)
5) cincin kawin stainless steel
Buat yang perempuan mah... hihihi... terserah mau pake apa. Cihuiiiiiiiiiii...
platinum wedding ring, an everlasting one for your everlasting wedding
mungkin salah satu alasan kenapa ak harus dapat beasiswa tu adalah supaya bisa beli cincin kawin platina yg murah ROFL
UPDATE:
Toko emas Kaliem, Melawai Jakarta, katanya sih menjual cincin platina. harga per gramnya Rp 350.000.
*dikutip dari sini*
Nah, udah baca kan? Memang susah bukan main mencari toko emas yang bisa bikin cincin platina. Aku nggak yakin di Solo ada. Di Jakarta pun cuma ada beberapa, kukira. Sekedar berbagi kerepotan untuk mencari cincin nikah, sekarang aku jadi pengen cerita jalan-jalanku ke Jakarta akhir pekan lalu.
Saking penasarannya dengan Toko Kaliem ini, aku memutuskan main ke Jakarta untuk survei *padahal nikahnya masih lama, hehehe*. Buat yang pengen tahu, Toko Kaliem ini salah satu dari sekian banyak toko emas di Melawai Plaza, dekat Pasaraya Grande Blok M. Salah satu yang terbesar di situ.
Di toko ini, kita bisa pesan cincin pure platina *catat ya: pure, tanpa campuran apapun* dengan harga 1 gramnya 500 ribu rupiah. Kata mereka, karena platina itu berat, untuk pesan wedding ring sepasang dipatok sejumlah 14 gram alias 7 juta rupiah *jadi enggak bisa kita minta di bawah 14 gram*. Itu udah termasuk biaya pembuatan. Komplit lah pokoknya. Tapi jika asesoris mata yang dipasang bukan imitasi alias berlian beneran, maka harganya bisa nambah lagi jadi di atas 7 juta rupiah.
Mbak Lucy, pramuniaga yang ramah banget melayaniku waktu itu, mungkin maklum melihat wajahku yang rada-rada shock mikir harga segitu. Dia nawarin solusi alternatif sambil cerita bahwa banyak pasangan yang akhirnya memilih langkah ini. Solusi yang ditawarkan: beli cincin emas putih untuk calon pengantin putri dan bikin cincin perak dengan model yang sama untuk calon pengantin pria.
Di Kaliem, cincin emas putih yang bagus *udah pake berlian* harganya sekitar 2 sampai 2,5 juta rupiah. Sementara cincin perak tidak dihitung per gram, tapi per satuan cincin. Harga per satuannya sekitar 500 sampai 600 ribu rupiah. Kita bisa minta Kaliem bikin cincin perak dengan model yang sama. Jadi, jatuhnya total cuma sekitar 2,5 sampai 3 juta rupiah. Jauh lebih hemat, kan?
Kelebihan solusi alternatif ini adalah: (1) lebih hemat; (2) cincin emas putih bisa dijual kembali, kalau cincin platina kan enggak bisa dijual lagi *meskipun cincin nikah tidak untuk dijual, siapa tahu kelak keadaan ekonomi mepet*; dan (3) udah dapat cincin emas putih yang bagus dengan berlian.
Kadang-kadang kita mikir pengen punya cincin yang sama dengan suami ya, tapi kalau harga segitu terlalu berat, solusi alternatif bisa jadi pilihan. Kekurangannya paling-paling harus sering bawa cincin peraknya ke toko emas buat digosok, karena cincin perak cepat sekali kusam.
Oke, segitu dulu deh ceritanya. Moga menambah wawasan. Tetap semangat buat yang berburu cincin ;)