Air merupakan komponen yang penting dalam tubuh manusia. Persentasenya mencapai 60—70% dari keseluruhan berat badan. Fungsi air di dalam tubuh manusia: membuang kotoran dari tubuh, membawa nutrisi ke sel, menyediakan kelembaban untuk kulit, telinga, hidung, dan tenggorokan, serta membuat tekstur kulit menjadi halus dan kenyal.
Kita kehilangan air melalui keringat, urin, dan nafas. Jadi meskipun
kita sedang tidak beraktivitas apa-apa, kita tetap mengeluarkan air melalui
hembusan nafas yang berbentuk uap air. Sementara pengeluaran keringat berfungsi
untuk menjaga kestabilan suhu tubuh agar tetap normal.
Secara umum, kebutuhan air minimal adalah 50 ml per kg berat
badan. Bila kebutuhan air tidak tercukupi, beberapa tanda yang mungkin bisa
kita alami antara lain:
- Kelelahan
- Sembelit
- Kram otot
- Migren
- Masalah kulit (kering dan mudah terkena sunburn)
- Jerawat
- Kantung mata membesar
- Garis halus dan kerutan kulit terlihat jelas
Orang yang berolahraga membutuhkan jumlah air yang jauh lebih
banyak daripada kebutuhan air minimal. Karena ketika kita beraktivitas berat,
suhu tubuh meningkat dan memicu pengeluaran keringat. Sekresi keringat ini
merupakan mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu. Selain itu, mekanisme lain
yang dilakukan tubuh untuk menurunkan suhu adalah mengonsentrasikan darah ke
arah kulit. Dengan demikian, jantung tidak memompa banyak darah sehingga kadar
oksigen dan energi turun.
Oleh karena itu, menjaga hidrasi selama berolahraga menjadi
sesuatu yang amat penting. Kenaikan suhu tubuh di atas normal (hipertermia)—yang
tidak segera didinginkan dengan hidrasi—dapat menyebabkan mual, muntah, kram
otot, sakit kepala, hingga pingsan. Beberapa kiat di bawah ini dapat dilakukan
untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama berolahraga.
Salah satu hal yang cukup tricky dalam menjaga tingkat hidrasi tubuh adalah ketika kita sedang berpuasa. Jangan sampai upaya menabung air kita lakukan sekaligus, karena hal itu justru akan membuat mual dan beser. Lakukan hidrasi sedikit demi sedikit dengan frekuensi yang sering pada jam-jam ketika kita sedang tidak berpuasa. Kita juga bisa membagi frekuensi minum seperti infografis di bawah ini hingga kebutuhan air minimal tercukupi.
Kiat lain yang biasa saya lakukan adalah menakar kebutuhan air harian dengan tumbler besar yang memiliki angka ukur. Dengan demikian saya jadi tahu: sudah seberapa banyak air yang saya minum dan kurang berapa banyak kebutuhan air yang harus saya kejar. Karena saya suka minum kopi sementara kopi bersifat diuretik, untuk menjaga supaya tubuh tidak kehilangan air lebih banyak, satu gelas kopi yang saya minum akan saya imbangi dengan tiga gelas air putih setelahnya (tentu bertahap, ya … tidak sekaligus, hehehe).
Mengingat pentingnya fungsi air bagi tubuh, apapun aktivitas
yang Anda lakukan, jangan lupa untuk tetap menjaga hidrasi sesuai kebutuhan air
minimal. Yuk, kita coba lakukan kiat-kiat di atas.
Bermanfaat tulisannya :) terutama pas olga kadang ga berasa haus karena mendung eh, tapi kan mungkin bisa juga kurang air ya
ReplyDeleteBener Teh. Tetep harus diperhatikan waktu-waktu hidrasinya
Delete