Bulan Maret lalu MSI Jabar berulang tahun yang ke-3. Hari ulang tahunnya sebenarnya jatuh pada 6 Maret, tapi karena kesibukan pengurus (ceilee..), syukuran sederhana baru bisa dilakukan pada Minggu, 16 Maret 2014. Koordinasi pengurus sepenuhnya dilakukan di dunia maya melalui Whatsapp karena keterbatasan waktu untuk kopi darat. Mulai dari format acara, konten acara, pemilihan narasumber, sampai pembagian tugas, semua pembahasannya dilakukan secara online. Salut untuk kekompakan teman-teman pengurus tercinta (colek Mbak Linda, Adys, Tami, Ama, dan Rini).
Pengumuman acara yang di-published di socmed |
Acara bertajuk “Meet Up MSI Jabar” itu berformat fun sharing. Tentu sifatnya informal, santai, dan penuh haha hihi. Secara garis besar, konten acaranya adalah perkenalan, dan dua sesi sharing. Sesi sharing pertama dibawakan oleh Arif Sugiharto dan Nuri Handayani, yang mempresentasikan skripsi masing-masing yang terkait dengan skoliosis. Sesi sharing kedua dibawakan oleh Yulia E. S., penulis buku Pantang Padam, yang di dalam bukunya menceritakan kisah hidupnya bergulat dengan MVP dan skoliosis. Sebenarnya direncanakan ada sesi sharing ketiga juga, untuk berbagi kisah antarpeserta yang hadir. Sayang sesi ketiga ini akhirnya dibatalkan karena keterbatasan waktu.
Pagi itu aku berangkat tergesa karena sebelumnya menghabiskan waktu untuk menyiapkan slide profil MSI Jabar dan slide Yulia, serta memilih beberapa lagu pengiring yang akan diputar selama acara. Salah satu kekhawatiranku tentang infocus sudah pupus sehari sebelumnya karena Teh Isti dari Yayasan Al Firdaus bersedia meminjamkannya (thanks to Dyah yang sudah membawakan). Sampai di Ayam Penyet Ria, teman-teman pengurus sudah berkumpul. Kumpul sebelum Meet Up ini untuk kembali berkonsolidasi membahas kelanjutan kegiatan MSI Jabar setelah sempat vakum beberapa waktu lamanya.
Pada kesempatan ini pula aku akhirnya bisa bertatap muka dengan Yulia. Pertemuan kami yang berawal di blog-nya membawa kami bekerja sama dalam penyusunan buku Pantang Padam. Percaya atau tidak, aku menjadi proofreader buku tersebut tanpa pernah bertemu secara langsung sebelumnya. Alhamdulillah akhirnya bisa kopi darat dengan pustakawan manis yang sangat inspiratif ini.
Acara Meet Up yang sedianya diagendakan mulai pukul 11.00 akhirnya molor setengah jam karena menunggu kehadiran peserta. Duo MC gaul, Tami dan Ama, renyah membuka acara. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan satu demi satu peserta yang hadir. Pada sesi sharing pertama, Sugi yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin ITB, menceritakan skripsinya yang berjudul “Tinjauan Awal: Pengaruh Ketidaknormalan Tulang Belakang pada Pasien Skoliosis Terhadap Pola Gerak Tubuh Atas Saat Berjalan”. Skripsi ini membahas biomekanika penderita skoliosis. Berikut kesimpulan skripsi Sugi:
Pagi itu aku berangkat tergesa karena sebelumnya menghabiskan waktu untuk menyiapkan slide profil MSI Jabar dan slide Yulia, serta memilih beberapa lagu pengiring yang akan diputar selama acara. Salah satu kekhawatiranku tentang infocus sudah pupus sehari sebelumnya karena Teh Isti dari Yayasan Al Firdaus bersedia meminjamkannya (thanks to Dyah yang sudah membawakan). Sampai di Ayam Penyet Ria, teman-teman pengurus sudah berkumpul. Kumpul sebelum Meet Up ini untuk kembali berkonsolidasi membahas kelanjutan kegiatan MSI Jabar setelah sempat vakum beberapa waktu lamanya.
Pada kesempatan ini pula aku akhirnya bisa bertatap muka dengan Yulia. Pertemuan kami yang berawal di blog-nya membawa kami bekerja sama dalam penyusunan buku Pantang Padam. Percaya atau tidak, aku menjadi proofreader buku tersebut tanpa pernah bertemu secara langsung sebelumnya. Alhamdulillah akhirnya bisa kopi darat dengan pustakawan manis yang sangat inspiratif ini.
Acara Meet Up yang sedianya diagendakan mulai pukul 11.00 akhirnya molor setengah jam karena menunggu kehadiran peserta. Duo MC gaul, Tami dan Ama, renyah membuka acara. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan satu demi satu peserta yang hadir. Pada sesi sharing pertama, Sugi yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin ITB, menceritakan skripsinya yang berjudul “Tinjauan Awal: Pengaruh Ketidaknormalan Tulang Belakang pada Pasien Skoliosis Terhadap Pola Gerak Tubuh Atas Saat Berjalan”. Skripsi ini membahas biomekanika penderita skoliosis. Berikut kesimpulan skripsi Sugi:
- Pada penelitian ini telah disusun metodologi pengambilan data kuantitatif pada pasien skoliosis, berupa data gerak tubuh atas saat berjalan.
- Pada penelitian ini telah diambil anggota gerak tubuh bagian atas yang berupa rotasi panggul terhadap sistem referensi global, rotasi dada terhadap panggul pada 17 pria dan 7 wanita normal serta 6 wanita skoliosis.
- Gerakan dada terhadap panggul pada pria dan wanita normal memiliki perbedaan jangkauan gerak. Perbedaan jangkauan gerak ini sebesar 2,5 derajat pada rotasi dada terhadap panggul, dan 2,2 derajat pada obliquity dada terhadap panggul.
- Pada pasien skoliosis perubahan sudut Cobb tidak diikuti dengan perubahan pola gerakan dada terhadap panggul.
Sugi dan Nuri |
Sedangkan Nuri yang merupakan mahasiswi Psikologi Unpad, membawakan skripsinya yang berjudul “Gambaran Dukungan Sosial dan Self-Esteem Pada Remaja Putri Penderita Skoliosis”. Skripsi Nuri menyoroti pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan sesama penderita agar skolioser dapat merasa dirinya berharga dan agar skolioser memberikan penilaian yang baik terhadap dirinya.
Aku dan Yulia. Foto diambil dari sini. |
Setelah makan siang, sesi sharing kedua diisi oleh Yulia. Sesi ini dibuka dengan perkenalan dari Yulia dan pemutaran slide singkat mengenai gambaran dan penyusunan buku Pantang Padam. Format sesi yang ini dibuat seperti talkshow, dengan aku sebagai moderator (ehemm..) yang sesekali melirik contekan untuk mengupas buku yang ditulis Yulia dan mengorek sedikit kehidupannya terkait dengan skoliosis. Yulia menulis sharing-nya dengan lengkap di sini. Inti yang kutangkap dari buku Yulia adalah tentang semangat dan motivasi yang kuat dari dalam diri, yang tak pernah padam meskipun menyandang skoliosis dan MVP. Bahwa skolioser pun masih bisa banyak beraktivitas dan berkontribusi untuk kemaslahatan masyarakat.
Secara keseluruhan, aku sangat gembira acara berjalan lancar seperti yang direncanakan. Dan yang lebih istimewa, aku mendapat kesempatan memotong kue ulang tahun MSI Jabar, karena sehari sebelumnya aku juga berulang tahun (yeay! hehehe..). Kuenya lembut dan lezat, krimnya berasa susu sekali. Hmmm, yummy...
Secara keseluruhan, aku sangat gembira acara berjalan lancar seperti yang direncanakan. Dan yang lebih istimewa, aku mendapat kesempatan memotong kue ulang tahun MSI Jabar, karena sehari sebelumnya aku juga berulang tahun (yeay! hehehe..). Kuenya lembut dan lezat, krimnya berasa susu sekali. Hmmm, yummy...
Kue ultah MSI Jabar |
Hadir di acara seperti ini membuatku merasa memiliki keluarga yang hangat, teman-teman senasib yang saling menyemangati satu sama lain. Juga membuatku menyadari bahwa berkontribusi menjadi aktivis skoliosis di masyarakat, membuat jiwaku lebih utuh, karena mengingatkanku untuk terus mensyukuri hidup. Happy birthday, MSI Jabar! Semoga kehadiranmu senantiasa menginspirasi dan dapat mewujudkan misi untuk meningkatkan kualitas hidup skolioser di Indonesia, dan di Jawa Barat khususnya.
"Jika ada dua obat paling mujarab di dunia, maka itu adalah membaca buku dan menjadi relawan." --Yulia, Pantang Padam
Foto-foto lengkap bisa dilihat di sini.
waaah pengen banget ikuuut acaranya menarik bangett:((
ReplyDeletehayuukk gabung ke acara MSI Jabar berikutnya :)
ReplyDeleteMbaaa. Aku di bandung. Pengen gabung msi gmn caranya ?
ReplyDeletehai, shanada.
ReplyDeleteuntuk MSI Jabar, bisa follow twitter-nya di @msijabar atau add friend fesbuk Masyarakat Skoliosis Jabar.
atau bisa juga gabung grup Masyarakat Skoliosis Indonesia di fesbuk.