Thursday, August 17, 2006

Keinginan

Di postingan yang lalu, aku nulis tentang betapa aku enggak punya keinginan. Hmmm, dahsyat ya, betapa asa yang meredup kadang bisa membunuh semangat hidup seseorang. Aku sebenarnya enggak pengen kayak gitu. You see, dari dulu aku selalu berpendapat kalau orang yang nggak punya harapan (dan itu berarti keinginan) tidak sepantasnya hidup. Buat apa hidup kalau enggak punya harapan? Harapanlah yang membuat kita terus hidup. Ini kalimat favorit yang kukutip dari kata-kata Anne Frank. Malu enggak sama dia? Di tengah-tengah gelombang holocaust-nya Hitler, anak sekecil dia mampu memandang hidup dengan bijak. Mampu menjaga semangat bertahan hidup meski enggak tahu apakah bisa menghirup udara esok hari. Pengen punya semangat hidup seperti itu, yang bisa melecut kita untuk terus berbuat, untuk terus berkarya.

Maka sekarang aku ingin merumuskan beberapa keinginan yang dimulai dari sekeping asa tentang penghidupan dan kehidupan yang lebih baik.

Aku ingin menikah. Meski visi misiku tentang pernikahan nggak bisa kutuangkan di sini (it’s too personal), aku benar-benar ingin menikah. Kadang memang gamang. Kadang aku merasa ketakutanku melebihi kewajaran. Lalu sambil mencari-cari justifikasi, aku membela kegamangan dengan sukarela. Bodoh memang. Tapi aku rasa itu cuma bagian dari kepribadian melankolisku yang selalu pesimis dan khawatir berlebihan.

Aku ingin punya rumah mungil yang bersih dan indah, dengan tiga anak yang lucu-lucu, shalih dan shalihah. Aku ingin punya pekerjaan yang tidak mengharuskanku banyak meninggalkan rumah, yang bisa membuatku leluasa menyambut suami dan anak-anak kala mereka pulang dari kantor atau sekolah. Di rumah itu nantinya, aku ingin punya taman bunga (melati dan mawar harus ada!) dan halaman belakang tempat anak-anak berkejaran dan bermain bola atau bermain layang-layang bersama ayahnya.

Aku ingin terus menulis. Meski saat ini aku belum menghasilkan sesuatu yang berarti, aku tahu aku tak bisa berhenti. Menulis membuatku damai. Menulis membuatku merasakan banyak hal. Enggak tahu pengen nulis apa, pokoknya aku pengen terus menulis. Yang enggak penting pun jadilah, siapa tahu dari yang enggak penting itu, muncul sesuatu yang berarti.

Baru sekelumit keinginan. Masih akan menyusul yang lain. Teruslah berharap, teruslah bermimpi... karena harapan selalu ada bagi mereka yang selalu mencari.

2 comments:

  1. Salut, Yus!
    Ada bayangan yang begitu jelas tentang "rumah" masa depan. :)
    Semoga dimudahkan jalannya menuju kesana...
    dan menuju hal-hal yang dicita-citakan lainnya, ya.

    ReplyDelete
  2. aminnn..
    Insya Allah kamu bisa mencapainya kok yus:)

    kalo gamang itu muncul, tarik nafas dalam2..lihat ke depan, ingat orang2 yang selalu mendukungmu.. termasuk aku :D
    hehehe

    ReplyDelete