Monday, January 10, 2005

Kamar Hijauku

Pagi tadi aku beres-beres kamar, setelah hari-hari sebelumnya penuh dengan serakan kertas-kertas sisa belajar. Ujian tinggal dua lagi, dan rasanya nggak enak banget belajar di tengah-tengah suasana ancur kayak gitu. Jadilah bersih-bersih kamar menjadi agenda pagi tadi.

Aku mulai dengan menata rangkaian bunga di atas "meja" kecil di sudut kamar. Ini bunga beneran, karena aku memandang tinggi dekorasi bunga asli dan merasa janggal dengan bunga plastik. Entah kenapa, rasanya lebih hidup dan lebih segar aja kalau bunga yang dipajang itu bener-bener bunga asli. Setelah terangkai apik, pada vasnya kuikat melingkar sebuah scarf untuk menambah aksen. Hmm, beautiful... Lalu aku beranjak ke kertas-kertas yang berserakan, menata sprei, menata boneka, menyapu, de el el...

Puas rasanya melihat kamarku bersih. Meski tak besar, kamarku terasa lebih lega dengan barang-barang yang ditata sedemikian rupa. Gorden kamar berwarna hijau, selaras dengan warna sprei, sarung bantal, lemari pakaian, dan keset kain di depan pintu. Boneka-boneka bertengger manis di sudut kasur, di atas rak, di atas komputer, dan di sebelah vas bunga. Ada Aggy, ada Snowy, ada Brownies, ada Minky, ada Blue, ada Ima, juga ada JR. Eits, satu lagi: si Pinky.

Ah, senangnya lihat kamar lebih rapi. Hmm, kayaknya enak juga tuh, tiduran di atas kasur yang sudah rapi. Akhirnya setelah itu malah tidur pulas, bukan belajar. Keenakan di kamar yang sudah nyaman. Lho...

1 comment:

  1. Kamar udah asyik, belajar yang semangat Yus. Paling gak kamu (atau kita: saya juga?) harus bisa memberikan kesempatan dan usaha yang sama dalam belajar Elektro.

    Ga mau keluar dari ITB lewat jalur Annex kan? Ayo kita menuju Sabuga. Setelah lulus, baru benar-benar tentukan langkah dan berkomitmen. Setelah dari Sabuga, sudah tidak boleh ada lagi apologi.

    ReplyDelete