Tumbuh besar dengan pengalaman beberapa anggota keluarga mengalami sakit degeneratif hingga akhir usia, membuatku menyadari arti penting kesehatan dan kebugaran sebagai investasi masa tua. Kesadaran ini makin mengkristal ketika aku sudah berkeluarga. Jika dulu menjaga pola makan dan berolahraga dilakukan demi penampilan, kini upaya itu dilakukan demi bisa membersamai pasangan dan anak-anak hingga usia senja.
Banyak orang mengatakan bahwa makin tua seseorang, makin lambat metabolisme tubuhnya sehingga makin gampang gemuk dan makin lemah untuk beraktivitas. Tahukah Anda apa fakta sebenarnya? Makin bertambah usia, seseorang biasanya makan lebih sedikit. Ia juga beraktivitas lebih sedikit. Hal-hal itulah yang “menghancurkan” metabolisme seseorang karena kurangnya mengonsumsi makanan dan minuman serta gaya hidup sedenter alias malas bergerak dapat memperlambat metabolisme tubuh.
Menjaga pola makan dengan diet yang berlebihan juga dapat membuat metabolisme melambat. Tubuh akan menghemat energi karena asupannya terbatas. Diet tanpa memperhatikan kecukupan kalori memang cukup besar keberhasilannya dalam menurunkan berat badan dalam waktu cepat. Namun, setelah diet dihentikan, kenaikan berat badan bisa terjadi dengan mudah.
Zat gizi yang didapat dari makanan akan diolah menjadi energi agar tubuh bisa beraktivitas. Jika kita jarang melakukan aktivitas fisik, tubuh akan lebih lambat dalam membakar energi. Tubuh juga akan menyimpan lebih banyak lemak sehingga metabolisme akan berjalan makin lambat.
Selain itu, proses penuaan menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah kehilangan berbagai jaringan tubuh, salah satunya jaringan otot. Secara alami, manusia akan mengalami penyusutan otot atau berkurangnya massa otot seiring dengan bertambahnya usia. Apalagi jika otot tersebut tidak digunakan untuk aktif secara fisik dalam jangka waktu yang lama. Penurunan massa otot akan memperlambat proses metabolisme sekaligus menurunkan ketersediaan energi untuk beraktivitas.
Nah, demi bisa menjadi manula yang tetap berenergi dan berdaya seperti klip di atas, apa yang harus kita lakukan?
Latihan Beban
Latihan beban berfungsi untuk mempertahankan massa otot dan menghindarkan otot dari penyusutan, syukur-syukur jika bisa menambah massa otot. Otot merupakan modal utama kita untuk bergerak. Otot yang kuat membantu fungsi sistem rangka dalam menopang berat badan. Dengan latihan beban, otot kita menjadi tahan banting untuk menahan beban aktivitas sehari-hari.
Otot sebenarnya adalah mesin pembakar lemak alami yang membantu memperbaiki komposisi tubuh. Pembentukan otot membuat otot menjadi aktif sehingga metabolisme tubuh akan meningkat dan membantu pembakaran lemak menjadi lebih efektif. Hal ini membuat kita tidak mudah gemuk.
Latihan beban membantu memperlancar sirkulasi darah sehingga tubuh dapat menciptakan kolagen dengan baik. Akibatnya, kulit akan terlihat lebih muda. Latihan beban yang dilakukan dengan rutin konon juga dapat meningkatkan jumlah sel otak baru sehingga daya ingat menjadi lebih baik. Resep awet muda yang gampang, bukan?
Latihan beban membantu melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh. Hal ini penting bagi para manula karena jatuh dapat berefek serius pada kesehatan. Dengan tubuh, otot, dan tulang yang kuat, seseorang yang sudah memasuki masa tuanya akan tetap bisa mandiri melakukan berbagai aktivitas tanpa kesulitan yang berarti.
Menjaga Pola Makan
Diet sehat membantu melindungi terhadap kekurangan gizi dalam segala bentuknya, serta penyakit yang tidak dapat dikomunikasikan (NCD), termasuk diabetes, penyakit jantung, strok dan kanker. (WHO, September 2015)
Memperhatikan status gizi merupakan hal yang krusial dalam upaya untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan pedoman gizi seimbang Kemenkes Republik Indonesia dan WHO, gizi seimbang adalah konsumsi kalori, makronutrien, dan mikronutrien dalam jumlah dan proporsi yang tepat.
Ada berbagai macam aliran pola makan. Pola makan yang bagus bagi orang lain belum tentu cocok untuk kita. Oleh karena itu, pilih metode yang paling tepat untuk tubuh kita dengan cara menyesuaikannya terhadap berbagai faktor yang customized, seperti tujuan diet, jenis dan banyaknya aktivitas, kondisi kesehatan, serta profil tubuh.
Yang perlu diperhatikan, hindari pola makan dengan diet yang berlebihan dan usahakan untuk selalu memenuhi asupan nutrisi secara tepat. Zat gizi dari makanan diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh supaya dapat beraktivitas dengan baik.
Istirahat yang Cukup
Seorang pelatih pernah mengatakan, “Lebih baik kurang latihan daripada kurang istirahat.” Hal itu menandakan pentingnya istirahat dalam proses pemulihan. Usai berolahraga, otot sebenarnya mengalami kerusakan. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar. Otot yang rusak tersebut akan diperbaiki dengan adanya recovery atau pemulihan sehingga menjadi lebih kuat dan lebih besar.
Secara umum, dengan istirahat yang cukup, tubuh akan memiliki waktu untuk memulihkan energi yang terkuras akibat aktivitas. Saat istirahat, tubuh juga akan memperbaiki diri. Akibatnya, metabolisme akan mencapai kinerja optimal untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran.
No comments:
Post a Comment