Wednesday, March 01, 2023

Mengelola Jadwal dengan Planner

Sebagai seseorang yang (sok) sibuk, memiliki banyak kegiatan, dan memiliki banyak anak yang masing-masing memiliki banyak kegiatan (hahaha!) … mengingat jadwal agenda bukan sesuatu yang mudah. Tidak semua acara dapat diingat begitu saja, apalagi jika ada beberapa agenda dalam satu hari sekaligus. Kadang bahkan beberapa acara mengalami bentrok karena dilaksanakan pada waktu yang bersamaan.

Kemampuan untuk mengelola jadwal kegiatan memang tergantung pada keahlian masing-masing orang. Kebetulan aku adalah orang yang cukup well-organized dan well-planned. Salah satu caraku mengelola jadwal kegiatan adalah dengan menuliskannya pada planner. Planner adalah sarana yang dapat digunakan untuk merekam dan menulis berbagai tugas, janji, dan catatan. Planner berfungsi menyimpan segala informasi mengenai perencanaan kegiatan sehingga aku dapat mengaksesnya dengan mudah saat dibutuhkan.


Ketika masih sering memakai planner yang dicetak pada kertas HVS

Planner-ku berisi perencanaan harian atau mingguan yang berisi jadwal harian dan to-do list. To-do list adalah daftar tugas atau kegiatan yang perlu kuselesaikan, biasanya disusun berdasar skala prioritas. Dengan menuliskan beberapa kegiatan yang harus dikerjakan, secara otomatis aku akan mengatur waktu dan membuat jadwal dalam pengerjaannya. Hal itu sangat membantuku untuk terampil dalam urusan manajemen waktu dan membuatku mudah mengingat jadwal.

Saat ini planner dibuat dalam berbagai platform, baik planner cetak yang ditulis dengan tangan maupun planner digital berupa aplikasi yang dapat dipasang pada gawai atau komputer. Pemilihan planner yang paling nyaman dan paling cocok bisa saja berbeda menurut masing-masing orang karena masing-masing planner memiliki kelebihan dan kekurangan.

Khusus buatku yang harus membagi waktu antara pekerjaan kantor, jadwal olahraga (berlari, strength training, yoga, senam aerobik, coaching lari) serta jadwal mengantar anak les atau acara sekolah, aku sangat terbantu dengan adanya planner. Planner yang kumiliki ada beberapa, meliputi planner untuk agenda kantor, workout plan, juga training plan khusus lari.


Training plan Half Marathon dengan aplikasi Running with Hal

Training plan khusus lari aku susun dengan aplikasi Running with Hal. Aplikasi ini membantu kita dalam membangun training plan berdasar hari latihan yang bisa kita alokasikan, target pace, serta variasi latihan. Selain memudahkan mengatur jadwal, ternyata aplikasi ini sangat membantu untuk bisa konsisten berlatih. Ada evaluasi berupa nilai untuk melihat seberapa tertib kita menaati training plan, baik dalam hal frekuensi maupun intensitas latihan. Sebagai seseorang yang perfeksionis, mendapat nilai dalam pemenuhan training plan tentunya makin membuatku terpacu untuk menyelesaikan latihan demi latihan dengan baik. Kelebihan lain dari aplikasi ini: ia dapat dengan mudah dikoneksikan dengan perekam data olahraga seperti Garmin Connect dan Strava. Hal ini membuat data dapat disinkronkan dengan mudah tanpa harus mengisi evaluasi latihan secara manual.


Contoh workout plan yang kususun pada awal minggu bersama coach

Workout plan kubuat tiap awal minggu dengan aplikasi Canva setelah dikonsultasikan dengan coach. Berbagai pertimbangan dimasukkan dalam penyusunan workout plan, di antaranya frekuensi latihan (berlari tiga kali seminggu, strength training tiga kali seminggu, yoga sekali seminggu), variasi jenis latihan (lower body, upper body, full body), tipe latihan (cardio, strength training, mobility, flexibility), serta waktu untuk rest dan recovery. Mengapa latihannya harus selengkap itu? Karena menu latihan seorang pelari bukan hanya berlari, melainkan juga harus memasukkan strength training, mobility, dan flexibility untuk menguatkan otot, melatih fleksibilitas otot, menguatkan core, memperbaiki teknik berlari sehingga keseluruhannya meningkatkan performa berlari, mengatasi imbalance, dan mencegah overuse injury.


Buku planner gado-gado

Nah, yang terakhir adalah planner untuk agenda kantor, pekerjaan, dan kegiatan secara umum. Untuk yang satu ini aku lebih nyaman menggunakan sistem manual dengan planner berupa buku. Jadwal meeting dan jadwal operasional lapangan kumasukkan ke sini, juga appointment dan jadwal olahraga. Buku planner ini isinya memang gado-gado sekali. Tujuannya untuk merangkum semua acara harian dan mengetahui slot waktu yang masih kosong, sehingga bila ada permintaan mengajar atau rapat, aku bisa segera mengonfirmasi ketersediaan waktu.

Demikian sekilas tentang kebiasaanku mengelola jadwal dengan planner. Buatku ini life hack yang sangat memudahkan kehidupanku sehari-hari, serta membuat hidupku yang penuh dengan seabrek agenda menjadi lebih produktif dan lebih efisien karena terasa lebih sat set dalam manajemen waktu dan kegiatan. Menyusun jadwal dengan planner selalu menjadi aktivitas yang menyenangkan di awal minggu. Membubuhkan checklist di samping agenda yang sudah done itu juga menimbulkan kepuasan tersendiri … karena itu berarti aku berhasil merealisasikan agenda sesuai rencana. Ya, sesederhana itu memang kebahagiaanku, hehehe

Beberapa tips mengelola jadwal dengan planner:

  1. Tulis daftar tugas atau kegiatan yang akan dikerjakan.
  2. Susun jadwal berdasarkan urgensi, prioritas, atau kronologi.
  3. Tulis hal-hal yang harus diingat atau hal-hal penting pada kolom khusus.



Tulisan ini diikutsertakan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Maret yang bertema “Life Hack (Produk atau Metode) yang Mempermudah Hidup”.

12 comments:

  1. Wow, selalu amazed sama orang-orang yang bisa well organized dengan planner. Apalagi kalau bisa bikin planner cantik dengan Canva gitu pasti makin semangat ya. Sejauh ini aku cuma bertahan dengan outlook calender, ini versi super simple dari planner kali ya teh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Teh, kalo lagi bosen, ngulik Canva buat bikin jadwal itu jadi aktivitas yang menyenangkan

      Delete
  2. Aku juga suka pakai planner di hp teeh terutama buat jadwal2 zoom lengkap dengan alarm buat ingetinnya hahaa.. kadang kalau ga di plan suka bablasss lupa 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aiiih sama persis. Kalo ga ditulis suka lupa, jadi terbiasa nulis rapi deh sekarang, ngebantu banget

      Delete
  3. Salute, Teh Yustika. Planner beragam bentuknya membuat aktivitqs keseharian jadi lebih tertatat ya. Saya harus mendisiplinkan diri lagi untuk kembali menuliskan aktivitas keseharian dalam planner dan segala to do list. Sekarang saya pakai Google calendar untuk menuliskan agenda harian, plus segala macam to do hingga shopping list di note. Semoga bisa bikin keseharian saya makin tertata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah bagus itu Teh, udah nulis agenda harian dan shopping list. Tetap semangat!

      Delete
  4. keren teh Tika ... aku jadi inget waktu masih ngantor beneran -sekarang kan banyak ngantor di rumah: selalu punya planner book.

    sekarang cuma nulis di kertas aja kalo ada agenda yang tidak rutin.

    salam semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teh Dewi mah udah biasa rapi kali, dokumentasinya nggak pernah tercecer. Keren teteh mah

      Delete
  5. Sebagai orang yang pelupa, aku cocok banget nih dengan life hack rutin mencatat plan seperti ini. Suka yang per jam itu Yustika. Tapi memang planner itu sangat personal bergantung target dan minat masing-masing orang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuuul, sangat personal bergantung goal masing-masing orang dan kenyamanan mereka juga, lebih suka mencatat di platform yang seperti apa. Semangat Teh.

      Delete
  6. Masya Allah Mamah Yustika. Betul-betul Ibu berdaya dan produktif ya. Salut sekali saya. Working Mom yang aktif dan tetap punya kualitas time dengan kelima ananda. Keren Teh Yustika. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aiiih jadi maluuu. Masih belajar ini mengelola semuanya

      Delete