Aku bukan tipe orang yang gemar beresolusi. Kalaupun ada target-target yang ingin kucapai, biasanya aku hanya mencantumkannya dalam daftar keinginan. Menoleh kembali ke belakang, sepanjang 2021 beberapa daftar keinginan ternyata tidak berhasil tercapai. Sebaliknya, beberapa hal indah di luar ekspektasi malah tercapai tanpa perencanaan.
Dalam kehidupan keluarga, keinginan yang akhirnya menjadi kenyataan adalah berakhirnya masa Long Distance Marriage (LDM) setelah tiga belas tahun. Ya, akhirnya aku, suami, dan anak-anak tinggal serumah seperti impian kami selama ini. Meskipun lokasinya bukan di Bandung seperti cita-citaku, ya sudahlah … yang penting kami semua bisa bersama-sama. Hal ini tidak ada dalam perencanaan jangka panjang sebelumnya. Langkah riil untuk bisa pindah baru kami mulai sekitar 2019 dan alhamdulillah Allah mudahkan, baik dalam hal mencari tempat tinggal, mencari sekolah anak-anak, maupun urusan mutasi pekerjaanku.
Dalam hobi olahraga, ada satu keinginan yang gagal tercapai, yaitu mengikuti pelatihan dan sertifikasi pelatih kebugaran. Kesibukan yang cukup menyita waktu dan jadwal yang belum pas menjadi penyebabnya. Namun, ada hal-hal indah yang Allah karuniakan dalam hobiku sebagai pelari rekreasional.
HM pada Pocari Sweat Run Indonesia, Oktober 2021 |
Yang pertama adalah target Half Marathon (HM). Sejak berhasil ikut race 10 km perdana pada 2020, aku sudah mencanangkan untuk bisa mewujudkan HM pada 2021. Tak disangka, bukan saja berhasil melaksanakannya, aku malah berhasil melakukan HM dua kali! Yang pertama adalah HM mandiri pada bulan April, yang kedua adalah HM pada pergelaran Pocari Sweat Run Indonesia pada bulan Oktober dengan perolehan waktu yang jauh lebih baik dibanding yang pertama.
Capaian podium pada IAE Virtual Runcovery, November-Desember 2021 |
Pencapaian kedua dalam kaitannya dengan hobi berlari adalah keberhasilan menggapai podium. Sungguh, selama enam tahun berlari, baru kali ini aku mendapatkan podium, hahaha. Podium pertama kudapatkan saat pergelaran IAE Virtual Runcovery untuk kategori berikut ini:
- Juara kedua kategori top days accumulative (Tim CiYus AH): tim kedua tercepat yang menyelesaikan 42,2 km per orang (30 hari 6 jam 1 menit)
- Juara pertama kategori ultimate furthest team run (Tim CiYus AH): 527 km selama sebulan
- Juara kedua kategori furthest individual run (perseorangan): 155 km selama sebulan
Hasil lariku untuk Hyped Team |
Hasil lariku untuk IAEsthetic Runner |
Podium berikutnya kudapatkan saat pergelaran ITB Ultra Marathon akhir pekan kemarin. Dalam event ini aku tergabung di dalam dua tim yang sama-sama berlaga pada kategori T10 female (jarak 100 km dilarikan oleh 10 pelari dengan jarak tempuh masing-masing 10 km). Tim pertama adalah IAEsthetic Runner dari jurusan Teknik Elektro, tim kedua adalah Hyped Team dari MamahGajahBerlari. Setelah berlatih berminggu-minggu, selama dua hari berturut-turut aku berhasil menorehkan Personel Best melampaui catatan waktu lari sebelumnya. Alhasil dalam leaderboard, IAEsthetic Runner menduduki posisi kedua dan Hyped Team menduduki posisi ketiga.
Leaderboard ITB Ultra Marathon 18-19 Desember 2021 |
Dalam lomba lari yang dipertandingkan secara tim, aku tak menafikan kenyataan bahwa anggota-anggota tim yang lain berlari lebih kencang daripada aku. Memang betul aku masih menjadi personel yang paling lambat, tetapi pencapaian ini merupakan prestasi pribadi karena pace lariku makin membaik seiring berjalannya waktu.
Lalu daftar keinginan apa yang ingin kubuat untuk 2022? Tak muluk-muluk, aku ingin lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kantor baru. Kemudian, aku juga masih berkeinginan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi pelatih kebugaran suatu hari nanti sebagai prasyarat menjadi postnatal corrective exercise specialist. Untuk hobi berlari, aku masih akan berkutat pada program race 10 km dan HM, tetapi dengan target perolehan waktu yang lebih baik. Mudah-mudahan tahun depan aku bisa finis dengan strong pada lomba-lomba lari yang kuikuti, syukur-syukur bisa mendapat podium kembali.