Beberapa saat lalu aku mendapat broadcast menarik yang berseliweran dari grup-grup Whatsapp. Rasanya sayang kalau tidak disimpan, karena isinya bagus sekali. Aku copas ke blog saja supaya bisa diakses lagi sewaktu-waktu kalau dibutuhkan.
------------------------------------------------------------------------
Psycho Coffee Morning
Oleh : Ani Ch, penulis buku dan praktisi pendidikan keluarga
Selasa, 14 April 2015
Maintainance Tools (Part 1)
πΌππΌππΌππΌππΌπ
Dodit sudah duduk di atas motor, di depan rumah siap berangkat! Dinda istrinya masih mbulet di dalam rumah, "Dinda...cepetan..aku nanti telat" kata Dodit. "Iya sebentar" jawab Dinda sambil teriak.
"Sorry...nyari dompet nggak ketemu2 tadi...untung akhirnya baru ingat, di atas kulkas" jawab Dinda ketika akhirnya keluar rumah.
Sampai dikantor, Dinda sudah telat 5 menit, alamat dimarahi pak bos..Beneran baru naruh tas, interkom sudah bunyi..tut tut..Dinda, ke ruangan saya ya..tiiit. Telpon langsung ditutup.
Dinda masuk ruangan pak bos, langsung dikasih instruksi, "Proposal yg sudah kamu buat kemarin...revisi ya, terutama di bagian penawaran harga, naikkan 5% ya. saya tunggu revisiannya pagi ini juga. Lalu kamu ikut saya, sudah siap presentasi ke klien kan?" Sip...gak nanya telat, batin Dinda..
Sampai di meja kerjanya...Dinda baru ingat..alamaakk, proposalnya kan aku bawa pulang utk kupelajari spya siap presentasi..dan KETINGGALAN. Oke...tenang Dinda..kan ada file nya..kita buka, sekalian revisi..lalu di print..Dinda mulai booting komputer sambil ngatur napas..pas buka folder..gak ketemu filenya...aduuuh, dari kemarin mau kurapikan dlm folder2 gak sempet..akhirnya ratusan file ini kayak hutan belantara..judul filenya lupa lagi..jadi nggak bisa di search..ini doc1 doc2 kok byak sekali...aduuuhh pusing.
πΌππΌππΌππΌππΌπ
Kenapa Dinda pusing? Karena sewaktu kecil...kemandirian fisiknya belum terlatih dg baik..utamanya pd aspek maintainance tools...Waktu kecil, Dinda kurang diberi pembiasaan mengelola benda2 sehingga ketika besar menjadi org yg tdk rapi dlm mengelola barang, sering lupa/kehilangan, juga menjadi seorang pekerja yg tidak terstruktur..sehingga pengelolaan aktivitasnya juga kacau..
Teman, inilah satu hal kecil yg perlu secara serius kita latih pd anak2, pembiasaan mengelola barang. Kita mulai dari yg sederhana..Pembiasaan Manajemen Tas.
πΌππΌππΌππΌππΌπ
Manajemen Tas artinya mengelola tas..ada bbrp tahapan latihan manajemen tas pada anak,
1. Kita perlu sosialisasi pd anak tentang pentingnya merapikan tas, ya kalau anak..kaitkan saja dg sekolah, biar tdk ada buku ketinggalan, bisa belajar dg baik di sekolah, dst dst
2. Kita bisa mulai dg contoh, ortu mengambil tas nya sendiri & mulai mensimulasikan prosedur menyiapkan tas di malam hari seblum tidur.
~buka tas, keluarkan semua isinya, buang yg termasuk sampah
~masukkan benda2 wajib setiap hari, alat tulis, tisue, dompet, & teman2nya
~liat jadwal besok, masukkan semua benda utk kebutuhan besok.
3. Kita melakukan proses menyiapkan tas, pd malam hari bersama anak, urutan aktivitas yg rapi akan memudahkan anak utk melakukan..agak mirip dg tas ortu tadi.
~Keluarkan semua isi tas, buang sampah.
~Siapkan keperluan wajib, alat tulis trutama..jika perlu pensil2 dirauti
~Berikan label utk semua benda yg dimiliki, nama..agar tidak tertukar dg teman atau jika hilang lebih mudah kembali
~Periksa jadwal besok dan masukkan semua keperluan utk besok
πΌππΌππΌππΌππΌπ
Teman..ini pekerjaan sangaaaat sepele..tapi sungguh berdampak pada karakter jika kita kerjakan rutin..
Sebuah sekolah telah membuat program semacam ini, parenting berbasis pembiasaan aktivitas sehari2, terasa betul manfaatnya.
Latihan manajemen tas mungkin hal biasa..tapi jika ini RUTIN dilakukan akan menyumbangkan bbrp manfaat
1. Anak terbiasa 'merencanakan' sblm aktivitas, sehingga akan jadi pribadi yg rapi, terstruktur, dan siap menghadapi esok hari krn sdh punya 'persiapan', nggak akan jadi anak yg 'gupuhan' atau panik'an, atau anak2 yg ketinggalan barangnya.
2. Anak belajar memilah 'barang yg tdk perlu' shg dilabeli sampah lalu dibuang & 'barang yg masih perlu', bayangkan jika ini diabstrakkan..anak belajar mana masalah yg perlu dilupakan & mana yg masih harus diurus utk diselesaiakn..keren kan..
3. Anak belajar melakukan klasifikasi benda2, benda penting & tdk, mana yg disimpan & mana utk besok. Sekali lagi bayangkan jika diabstrakkan, anak ini akan tahu mana urusan yg ditunda mana yg harus diselesaikan besok.
Mau melatih anak utk manajemen tas?
Sambungannya....
Psycho Coffee Morning
Oleh : Ani Ch, penulis buku dan praktisi pendidikan keluarga
Rabu, 15 April 2015
Maintainance Tools (Part 2)
πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰
Vino masih tidur, ketika maminya masuk ke kamar kostnya, Vino tak bangun sama sekali..
"Aduuh...ini pintu nggak dikunci, kamar berantakan, ini buku2 pada berserakan di lantai..mangkuk mie..bungkus makanan...aduuuh..ini pasti abis begadang" gumam si mami.
Akhirnya mami beresin kamar Vino, mami sampe tutup hidung, ada sisa maknan bau, handuk basah tidak dijemur, baju kotor numpuk di gantungan belakang pintu. Bahkan di kamar mandi, pasta gigi berceceran krn tdk ditutup, sampo tumpah, lantai licin krn tdk dibersihkan..2 jam lebih mami bersih2, dan akhirnya Vino terbangun...
"Woooaaahh...lho, mami...kapan dateng? Woooww, kamarku bersih sekali, mami abis bersih2 ya?"
"Kamu itu..sudah kost..harusnya latihan hidup mandiri, lebih rapi..sama aja, gak berubah..sampe kapan kamu begini? Kalo gak ada mami, mau berantakan terus..nanti kalau kamu sudah menikah, rumahmu akan berantakan begini juga?" Kata mami nyerocos.
"Ya nggak lah mi...ntar kalo aku nikah, kan ada istriku yg beres2 rumah" sahut Vino asal njawab aja...
Vino..oh vino...malang nian istrimu kelak...
πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰
Teman, kenapa malang nasib istrinya kelak? Karena dia harus mengambil peran dominan dlm mengurus rumah, akan sulit melakukan pembagian tugas rumah tangga dg Vino..karena sejak kecil, Vino telah terbiasa dibantu maminya mengatur tetek bengek kamarnya. Kemandirian fisiknya tdk tuntas krn 'terlalu banyak dibantu', sehingga cenderung tdk bisa dlm mengatur kamrnya sendiri, tidak rapi, tdk ada yg pada tempatnya, bahkan tdk peduli dg kekotoran yg mengganggu.
Teman, inilah satu lagi hal kecil yg perlu secara serius kita latih pd anak2, agar tdk jadi kebiasaan buruk yg terbawa hingga besar, yaitu pembiasaan mengelola barang di kamar. Kita sebut saja latihan pembiasaan Manajemen Kamar.
πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰
Manajemen Kamar artinya mengelola segala sesuatu yg ada di dalam kamar. Berikut inilah beberapa aspek kamar yg perlu dikelola,
1. Membiasakan anak utk meletakkan setiap benda di tempatnya. Buku di rak buku, segala alat tulis di meja belajar, baju bersih di lemari, baju kotor di tempatnya, gunting, hanger, tissue, sabun sampo di tempatnya, pasta gigi sikat gigi di tempatnya, dll.
2. Membiasakan anak utk merawat kebersihan kerapian kamar, menyingkirkan sampah membuang di tempatnya, membuka jendela setiap pagi, menutupnya ketika malam, menata selimut, bantal, guling dan sprei di pagi hari serta merapikan barang2 di kamar setiap kali akan meninggalkan kamar.
3. Membiasakan anak untuk memiliki pembagian waktu ketika di kamar, kapan bangun, berapa lama mandi, berdandan, beres2, kapan belajar, kapan tidur, berapa lama nonton tv, sampai jam brp boleh akses hp, internet, gadget2. Dan diskusi dg anak, tentang bagaimana ortu perlu mengingatkan anak jika tdk tepat jadwal.
4. Membiasakan anak utk siap menerima siapa saja di kamarnya walaupun dia tetep boleh punya privasi. Jika ortu ingin mengobrol, bisa masuk. Jika ada adik/kakak minta tolong maka siap membantu, jika ada tamu siap berbagitempat tidur dengannya.
πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰πͺ⏰
Teman..membiasakan anak mengelola kamar dg baik adalah sebuah simulasi baginya agar kelak bisa "mengelola rumah", tdk peduli laki2 atau perempuan..akan berumah tangga kan..latihan mengelola rumag dg mengelola kamarnya sendiri, dan bayangkan jika aspek2 kamar di atas bisa dilatihkan pada anak, akan sangat dahsyat dlm membentuk karakternya..
1. Anak akan belajar meletakkan segala sesuatu di tempatnya, bukan hanya utk barang2 tapi utk segala urusan..artinya dia akan mudah mencari barangnya, juga mudah menata pikiran dlm memandang urusan yg ditangani..gak mudah bingung.
2. Anak akan belajar utk menjaga dan merawat, bukan hanya barang2 tapi juga menjaga orang2 yg kelak jadi tanggung jawabnya.
3. Anak akan belajar utk punya jadwal, untuk membagi waktunya, utk melaksakan jadwalnya, utk punya komitmen dg rencana yg dibuat sendiri.
4. Anak akan belajar menerima orang lain, bahkan bisa melayani kebutuhan org lain, bisa jadi org yg memuliakan tamu jika nanti sudah punya rumah sendiri.
Weeew, Agak lebay? Tidak teman...sungguh bahwa perubahan sikap, pembangunan karakter anak harus dimulai dari hal2 yg kecil ini..sukses utk yg kecil, mudah utk mencapai yg besar.
Teh yussss,,, suka deh yang bagian manajemen tas. kayanya itu mah saya yang harus dilatih.. atuh daaa,, terlalu bnyk barang di tas saya :P
ReplyDeletehehehe dhyah, hayuk atuh beberes tas :)
ReplyDelete