Ada yang menarik hatiku tiap kali melewati persimpangan Surapati-Cikapayang
dengan Jl. Ir. H. Juanda. Perjalanan yang tertahan di lampu merah perempatan itu
selalu membuatku mengedarkan pandangan ke sekeliling, dan hampir selalu membuat
pandanganku tertuju pada sepasang pemuda dan pemudi yang sepertinya tengah
memadu kasih.
Pasangan pemuda dan pemudi itu unik. Mereka adalah pengamen jalanan yang
mengais rezeki dari satu angkot ke angkot yang lain yang berhenti di lampu
merah itu. Sang pemuda memegang gitar sementara kekasihnya menyanyi. Lalu apanya
yang unik? Entahlah, ada sesuatu yang merembesi hati kala melihat mereka. Badan
sang pemuda kurus dan penuh tato, bibirnya juga bertindik, tapi bagiku sama
sekali tak tampak menakutkan karena ia selalu memandang kekasihnya dengan penuh
cinta. Binar cinta itu sangat tampak dalam setiap hal kecil yang ia lakukan, misalnya
seperti ketika ia memberikan air minum kemasan gelas pada si pemudi, membersihkan
tepian trotoar untuk tempat duduk si pemudi, atau bahkan ketika mereka sekedar
berbincang dalam samar.
Si pemudi tidak cantik. Tapi wajahnya tak pernah tampak sedih atau galau. Dia
dalam keadaan sedang hamil besar, mungkin buah hati dalam kandungannya adalah anaknya
dengan pemuda itu. Aku tak tahu apakah mereka terikat dalam pernikahan resmi,
yang jelas mereka terlihat saling mencintai. Di mataku, pekerjaan mengamen yang
mereka lakoni berdua seperti dilakukan dengan enjoy. Aura cinta mereka menguar
dengan jelas, membuatku tertegun dengan kenyataan bahwa cinta bisa menguatkan
dalam kondisi sesulit apapun.
No comments:
Post a Comment