Sabtu, 12 Maret 2011 yang lalu, aku kembali mengunjungi dr. Husodo di R.S. Halmahera. Kunjungan kedua ini dalam rangka kontrol setelah kunjungan pertama pada Juni 2010. Bisa dibilang terlambat memang, mengingat aku seharusnya kontrol kembali pada Desember 2010, sesaat setelah foto rontgen kedua diambil. FYI foto rontgen ini diambil per 6 bulan, berdasar anjuran dokter pada waktu itu.
Dari hasil analisis dr. Husodo, ternyata ada fakta mengejutkan (ciehh bahasanya). Jadi sodara-sodara, analisis beliau yang lebih akurat menunjukkan bahwa skoliosis yang kuderita ternyata tidak memiliki kurva 14 derajat seperti yang kukira selama ini, melainkan 20 derajat. Bagaimana bisa berbeda dengan foto rontgen sebelumnya?
Jadi begini, pada postingan ini sebenarnya dulu aku sempat menulis keraguanku akan keakuratan penghitungan kurva skoli pada foto rontgen yang pertama. Pada paragraf kedua aku menulis: “Pada gambar di atas, sudut 14 derajat diukur dari ruas T11 sampai L3. Tapi kalau kulihat-lihat lagi, sebenarnya bentuk melengkungnya itu sudah dimulai dari ruas T9, terus memanjang sampai ruas L5.”
Benar juga kan, ternyata dr. Husodo sependapat denganku, bahwa kelengkungan tulang belakangku sudah dimulai dari ruas T9 hingga ke L5. Maka perhitungan dengan segmen ruas yang lebih panjang menghasilkan kurva skoli sebesar 20 derajat.
Ya sudahlah, memang harus diterima. Enjoy aja. dr. Husodo tetap menganjurkan aku untuk berenang dan stretching (sit up – back up). Beliau juga mengatakan bahwa kontrol berikutnya bisa dilakukan per 1 tahun saja, mengingat progresivitas skoliku yang tidak terlalu signifikan. Alhamdulillah, jadi aku tidak akan terlalu sering terpapar radiasi sinar-X yang besarnya 600 mikro Sievert tiap sekali rontgen itu :D
Gambar: Foto rontgen kedua yang diambil pada 25 November 2010. Dengan foto terbaru ini dr. Husodo melakukan analisis yang lebih akurat.