Thursday, November 09, 2006

Aku dan Tas Tangan


Foto di samping adalah fotoku dengan tas tangan punya Mami. Seumur hidup aku belum pernah punya tas tangan. Selama ini aku cukup nyaman ke mana-mana menyandang ransel. Alasannya cuma satu: segala barang bisa masuk ke situ. Jadi aku nggak perlu repot-repot mikir gimana telepon genggam, dua flash disk, botol air, mukena, buku-buku, agenda, Al-Qur’an, tempat pensil, dan baju ganti, bisa masuk. Hehehe, khas anak ITB banget, ke mana-mana menyandang ransel. Tapi aku masih mending. Anak-anak lab malah masih nambahin sandal jepit, sikat dan pasta gigi, sabun, serta handuk, dalam daftar isi ranselnya.

Kehidupan jadi mahasiswa yang seharian mangkal di kampus emang bikin aku akrab banget sama tas ransel. Waktu udah jadi mahasiswa tingkat akhir sampai akhirnya lulus, aku masih kerap membawa tas ransel meski buku-buku yang harus dibawa udah jauh berkurang. Teguran Mami yang nyindir aku sebagai anak-cewek-dengan-ransel bikin aku beli tas kecil model selempang. Tapi tetep nyari model yang rada besar di kelasnya, buat naruh barang-barangku yang seabrek itu.

Nah, setelah cukup akrab sama model selempang *meski sering merindukan ransel karena tas selempang itu nggak selalu bisa nampung semua barang yang pengen kubawa* akhir-akhir ini Mami nyaranin aku untuk beli tas tangan, secara aku belum pernah punya. Gunanya banyak, kata Mami. Selain untuk pergi kondangan, jalan-jalan, juga biar bisa bikin aku lebih ”cewek”. Aiihhhh... emang selama ini aku kurang ”cewek” yach? *padahal aku udah nuker sepatu sneakers-ku dengan sandal tali* Pas acara reuni atau kondangan, aku sering tertegun-tegun ngeliat temen-temen putri pada pakai tas tangan. Emang aku pantes yach pakai tas tangan? Kayaknya tipe tas kecilku masih tetep tas selempang deh. *jadi inget, aku pernah disindir Mas Catur gara-gara pergi kondangan --dan difoto bersama pengantin-- pakai tas selempang Eiger, padahal berbaju gamis dan bersepatu hak tinggi, huehehehehe*

Suatu saat aku mau pergi ke suatu acara, trus pinjem tas tangan Mami. Sebelum pergi, aku mematut diri di depan cermin, pantes enggak pakai tas tangan. Eh, adik kecilku bilang, ”Nggak pantes pakai kayak gitu. Kamu itu pantesnya pakai tas ransel.” Huahahahaha...

Kayaknya aku mulai mikir-mikir pengen beli tas tangan deh. Masa kalau ada acara, aku harus pinjem koleksi tas tangan Mami terus? Beli sendiri ahh...

No comments:

Post a Comment