Saturday, June 16, 2007

Cincin


Kalau ada perhiasan yang aku suka, itu adalah cincin. Dari dulu aku suka pakai cincin. Dibanding gelang atau kalung, aku lebih suka pakai cincin. Sampai hari ini, ada empat cincin yang paling aku sayangi.

Yang pertama, cincin perak berukir yang dibelikan kakak laki-lakiku saat usiaku 13 tahun. Cincin perak itu oleh-oleh dari Bali. Cincin ini sebenarnya udah patah, tapi sampai sekarang masih kusimpan baik-baik karena buatku ia monumental, tanda kasih dari kakak tersayang.

Yang kedua, cincin emas bermata batu akik hijau pemberian Mami. Cincin ini ada ceritanya sendiri: emasnya hadiah dari bank tempat Mami menyimpan tabungan, sedangkan batu akik hijaunya pemberian kakek. Mendiang kakekku dulu sering mengumpulkan batu akik mentah yang kemudian diasah sendiri hingga mengkilat. Jadi, cincin ini juga monumental banget.

Cincin yang ketiga adalah cincin emas putih yang paling sering kupakai. Cincin ini dari Mami juga, bentuknya unik, rada meliuk di bagian mata cincinnya. Gara-gara dibelikan cincin ini, sekarang aku jadi ngefans banget sama emas putih.

Nah, cincin yang keempat ini adalah cincin yang paling baru. Apalagi kalau bukan cincin nikah :D Cincin ini kupesan di Jakarta bareng suami. Modelnya sama dengan punya suami, tapi bahannya lain: punyaku emas putih, punya dia perak. Aku sayang banget sama cincin ini. Di saat-saat kangen suami seperti sekarang ini, aku jadi sering memandang dan mengelus cincin nikah. Sambil berpikir, nun jauh di sana... suami sedang apa ya?

Aku nggak pernah bermaksud menggantikan kedudukan seseorang dengan benda. Tapi buatku... membawa sebagian dari benda-benda kenangan tentang seseorang, sedikit banyak membuat orang itu “lebih hidup” di dalam hatiku dan mengobati kerinduanku padanya. Maka jangan heran kalau aku suka sekali mengoleksi foto dan benda-benda yang mengingatkan aku pada orang-orang yang aku kasihi.

Hehe, jadi ingat: kalau suami belum juga pulang dari kantor dan aku udah kangen banget, biasanya aku meluk-meluk bantal yang sering dipakainya tidur, buat ngobatin kangen. Huahhh, udah nggak sabar pengen ketemu suami. Seminggu lagi, aku akan bisa memeluknya kembali.

Foto: Cincin nikah milik aku dan suami.

1 comment: