Monday, January 02, 2006

Tahun Baru

20.09
”Yustika, kita udah di kafe nih...” bunyi sms dari Bikka.

20.30
”Sluurp... sluurp...” suara tulang sumsum gule kambing yang asyik kunikmati di warung sate maranggi sambil menonton Arsenal main hingga pandangan sedihku karena tulang itu meloncat ke bawah meja.

23.50
”Bantu aku membencimu. Ku terlalu mencintaimu...” La Luna melantunkan tembang dari atas panggung.

Pergantian tahun kali ini begitu istimewa. Mulai dari tersesat di dunia antah-berantah, kerlap-kerlip kota dari kejauhan, suasana ceria di tengah kehangatan teman-teman, serta puncaknya... gempita pergantian tahun dan pemandangan kembang api dari Cihampelas Walk. Ditambah dengan cerita konyol soal jatuh dari motor hingga kaki terjepit celah di antara roda dan knalpot. Benar-benar patut diingat.

Bukan masalah ritual perayaan tahun baru yang penting buatku. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun baru kali ini membawa perenungan yang panjang. Itu yang berkesan. Perenungan yang panjang tentang menjadi seorang Yustika, apa yang sudah dilalui, dan apa yang akan dilakukan. Benar kata iklan, ternyata memang butuh nyali untuk menjadi diri sendiri.

Luar biasa kalau mengingat perjalananku di tahun 2005. Kembali mencari jati diri lewat dialog dengan hati, berletih-letih dengan jatuh bangunnya perasaan, kembali menemukan sumber kekuatan dan harapan, berbesar hati terhadap keadaan, hingga akhirnya berdamai dengan diri sendiri. What beautiful moments! Pada tahun 2005, tahun ke-23 aku hadir di muka bumi ini, aku melalui sebuah perjalanan yang kelak kukenang sebagai salah satu perjalanan terpenting dalam hidupku. Bertambah satu grade kedewasaanku.

Now it’s time to keep my head up to the sky. I’ll learn how to spread my wings and fly. Resolusi awal tahun telah dicanangkan. Dengan dukungan orang-orang terkasih, aku siap menyongsong momen-momen penting lain di tahun 2006 ini. Termasuk Piala Dunia 2006 di Jerman :p

No comments:

Post a Comment