Friday, March 18, 2011

Kunjungan Kedua ke dr. Husodo Dewo Adi, SpOT, K-Spine


Sabtu, 12 Maret 2011 yang lalu, aku kembali mengunjungi dr. Husodo di R.S. Halmahera. Kunjungan kedua ini dalam rangka kontrol setelah kunjungan pertama pada Juni 2010. Bisa dibilang terlambat memang, mengingat aku seharusnya kontrol kembali pada Desember 2010, sesaat setelah foto rontgen kedua diambil. FYI foto rontgen ini diambil per 6 bulan, berdasar anjuran dokter pada waktu itu.

Dari hasil analisis dr. Husodo, ternyata ada fakta mengejutkan (ciehh bahasanya). Jadi sodara-sodara, analisis beliau yang lebih akurat menunjukkan bahwa skoliosis yang kuderita ternyata tidak memiliki kurva 14 derajat seperti yang kukira selama ini, melainkan 20 derajat. Bagaimana bisa berbeda dengan foto rontgen sebelumnya?

Jadi begini, pada postingan ini sebenarnya dulu aku sempat menulis keraguanku akan keakuratan penghitungan kurva skoli pada foto rontgen yang pertama. Pada paragraf kedua aku menulis: “Pada gambar di atas, sudut 14 derajat diukur dari ruas T11 sampai L3. Tapi kalau kulihat-lihat lagi, sebenarnya bentuk melengkungnya itu sudah dimulai dari ruas T9, terus memanjang sampai ruas L5.”

Benar juga kan, ternyata dr. Husodo sependapat denganku, bahwa kelengkungan tulang belakangku sudah dimulai dari ruas T9 hingga ke L5. Maka perhitungan dengan segmen ruas yang lebih panjang menghasilkan kurva skoli sebesar 20 derajat.

Ya sudahlah, memang harus diterima. Enjoy aja. dr. Husodo tetap menganjurkan aku untuk berenang dan stretching (sit upback up). Beliau juga mengatakan bahwa kontrol berikutnya bisa dilakukan per 1 tahun saja, mengingat progresivitas skoliku yang tidak terlalu signifikan. Alhamdulillah, jadi aku tidak akan terlalu sering terpapar radiasi sinar-X yang besarnya 600 mikro Sievert tiap sekali rontgen itu :D

Gambar: Foto rontgen kedua yang diambil pada 25 November 2010. Dengan foto terbaru ini dr. Husodo melakukan analisis yang lebih akurat.

Monday, March 07, 2011

Gejala Skoliosis

Bagaimana Mengenali Gejala Skoliosis?



Penderita skoliosis umumnya terlihat dari berubahnya postur tubuh. Pada penderita akan terlihat adanya ketidaksimetrian garis tulang punggung dan bila diamati akan terlihat adanya tonjolan yang lebih tinggi pada salah satu bagian punggung.

Lima Gejala Skoliosis

  1. Kepala miring sebelah (heed tilt). Perhatikan apakah kedua telinga sama tinggi? Apakah posisi wajah cenderung ke satu sisi?
  2. Bahu tidak sama tinggi (shoulder tilt). Perhatikan apakah posisi bahu sama tinggi? Ataukah ada satu sisi bahu yang lebih maju ke depan? Apakah salah satu tulang scapula (belikat) lebih menonjol dari lainnya?
  3. Pinggul tinggi sebelah (pelvic tilt). Perhatikan apakah pinggul kiri dan kanan sejajar? Apakah celana atau gaun yang dikenakan dapat melekat sempurna di tubuh bagian bawah? Apakah panjang celana, kerah baju, dan panjang lengan sama bagian kiri dan kanannya?
  4. Kaki tidak seimbang (foot flare). Perhatikan apakah telapak kaki rata atau ada bagian yang mengarah keluar? Apakah ada keluhan lain di lutut atau pergelangan kaki?
  5. Lengkungan tulang belakang (spinal curve). Periksa apakah ada bagian punggung yang salah satu sisinya lebih tinggi? Apakah ada penonjolan di wilayah punggung atau penyimpangan bentuk tulang (tulang tidak lurus)?
Untuk kasusku, gejala yang terlihat adalah nomor tiga dan lima, yaitu pinggul tinggi sebelah sehingga pinggul kiri-kanan tidak sejajar dan celana jadi panjang sebelah, serta ada bagian punggung yang salah satu sisinya lebih tinggi atau menonjol.

Pemeriksaan Tulang Belakang



Pemeriksaan dapat dilakukan dengan metode Adam Forward Bend. Caranya, pasien diminta berdiri dengan lutut sejajar dan rapat, lalu tubuh dibungkukkan 90 derajat ke depan (mirip posisi rukuk pada gerakan shalat). Jika dia menderita skoliosis, akan tampak adanya penyimpangan bentuk tulang atau bagian punggung yang tingginya tidak sejajar.

Jika pada saat pemeriksaan dicurigai adanya skoliosis, segera lakukan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui ukuran derajatnya, lalu ambil tindakan antisipasi sesuai saran praktisi medis.

Catatan: Gambar diambil dari sini dan sini.

Sekilas MSI

Masyarakat Skoliosis Indonesia (MSI) adalah organisasi yang berperan sebagai pusat informasi skoliosis dan sebagai wadah pemersatu bagi penderita dan pemerhati skoliosis di Indonesia. MSI didirikan pada Minggu, 27 April 2008 di Bandung dan berkantor pusat di Jakarta.

MSI memiliki visi menjadi organisasi sosial yang dapat meningkatkan kualitas hidup penderita skoliosis Indonesia dan bertugas menyediakan informasi yang benar dan lengkap mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan skoliosis bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kegiatan MSI:
  • Penyebaran informasi melalui website dan brosur
  • Bulan Donasi Skoliosis
  • School-Screening Skoliosis
  • Seminar dan talkshow
  • Pertemuan tahunan
  • Scoliosis Fun Day
  • Usaha produktif
  • Penelitian
(dikutip dari brosur MSI Pusat)

Okeh, jadi ceritanya, Minggu, 6 Maret 2011 kemarin aku menghadiri pertemuan di Kedai Kopi Mata Angin dalam rangka pembentukan MSI Jawa Barat. MSI Jabar merupakan cabang keempat setelah MSI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sifa adalah penggagas, inisiator, sekaligus motivator kuat terselenggaranya acara ini. Sejak awal tahun dia sudah mengumpulkan para skolioser di area Jawa Barat untuk berkonsolidasi membentuk MSI Jabar. Salut dengan inisiasi gadis manis yang baru duduk di bangku SMA ini.

Selain dihadiri oleh para skolioser Jawa Barat, acara ini juga dihadiri oleh para pengurus MSI Pusat dan MSI Jakarta. MSI Pusat yang hadir di antaranya adalah dr. Rahyussalim (Ketua Umum MSI Pusat), Trie Kurniawati, Yulia Fitriani, Yosef Trenggono, dan Lina Herlina. Sementara dari MSI Jakarta di antaranya adalah Ditha Ranny, Fidhoh Rika, Andy Tria, dan Widyadhana.

Pada acara ini pula aku berkesempatan bertemu dengan Ibu Fatwa dari Cirebon yang putrinya, Shahnaz, menderita skoliosis. Beberapa kali sebelumnya aku memang pernah berkomunikasi lewat sms dengan beliau, sekedar berbagi kisah dan motivasi berkaitan dengan putrinya yang merasa sedih dan minder karena skoliosis yang dideritanya. Semoga acara kemarin dapat membuka wawasan dan menumbuhkan kembali semangat dan keceriaan Shahnaz yang sempat redup karena skoliosis.

Aku datang sedikit terlambat. Acara sudah dibuka oleh MC Mbak Linda Idris, skolioser dari Garut. Tapi untunglah masih sempat ikut perkenalan dan menyaksikan pendaulatan dr. Husodo (dokterku nih!) sebagai pembina MSI Jabar. Setelah penyampaian profil MSI Pusat oleh Mbak Trie, tiba saatnya pemilihan ketua dan pengurus MSI Jabar.

Sifa yang selalu rajin menjadi “kompor” tiba-tiba mendaulatku untuk menjadi calon ketua. Aku gelagapan. Duh, datang-datang langsung ditodong. Akhirnya terpilih tiga calon: aku, Sifa, dan Rini. Beuh, aku deg-degan juga, khawatir benar-benar didaulat menjadi ketua, haha. Untunglah aku cuma mendapat 8 suara di posisi kedua. Yang nomer satu tentu saja Sifa, sang “kompor” sejati, dengan 11 suara. Jadi, inilah kepengurusan MSI Jabar:


  • Pembina: dr. Husodo Dewo Adi, SpOT, K-Spine
  • Ketua: Raden Assifa Rahmah
  • Sekretaris: Yustika Kurniati
  • Bendahara: Rini Hariyani

Pembentukan divisi-divisi akan menyusul, menunggu konsolidasi selanjutnya. Semoga kami-kami ini yang diberi amanah menjadi pengurus, dapat menjalankan tugas sebaik mungkin. Kita sama-sama yaaa...

MSI Jabar nantinya akan menjadi wadah sosial yang menyediakan informasi yang benar dan jelas mengenai skoliosis, menggalang dana untuk membantu para penderita skoliosis yang mengalami kesulitan dana kesehatan, biro konsultasi, juga berencana mengadakan acara seminar dan fun day untuk menyebarluaskan informasi tentang skoliosis. Tak lupa juga mengadakan acara silaturahim untuk mempererat rasa kekeluargaan anggota MSI, baik para skolioser, keluarga skolioser, pemerhati dan praktisi skoliosis, maupun masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap skoliosis.

Buat aku pribadi, keterlibatan dalam MSI merupakan manifestasi janji yang kubuat dulu ketika aku mendapati diriku divonis skoliosis oleh dokter. Waktu itu memang sempat shock. Tapi untungnya shock ini cuma bertahan beberapa hari. Aku berpikir: oke, kalau memang aku ditakdirkan dengan kelainan ini, lalu apa yang bisa kuperbuat? Waktu itu aku bertekad: aku akan mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang skoliosis, kalau perlu akan menuliskannya di blog untuk berbagi informasi bagi sebanyak-banyak orang yang mungkin bisa merasakan manfaatnya. Dengan MSI, semoga aku bisa lebih banyak berkontribusi untuk orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain?

Tulisan-tulisanku tentang skoliosis bisa dilihat di sini. Jangan lupa kunjungi situs MSI untuk informasi lengkap dan jelas mengenai skoliosis yaaa...

Catatan: Foto diambil dari kamera Mas Andy Tria. Ma kasih ya, Mas. Dari kiri ke kanan: dr. Rahyussalim, Sifa, aku, Rini, dr. Husodo, dr. Ari.